Sifat Mustahil Rasul – Pada kesempatan kali kita akan membahas mengenai 4 sifat wajib nabi dan rasul, yaitu Shidiq (Jujur), Amanah (Dapat dipercaya), Tabligh (Menyampaikan risalah kepada umatnya) dan Fathanah (Cerdas).
Dan kebalikan dari sifat-sifat tersebut, yaitu Kidzb (Bohong), Khiyanah (Khianat), Baladah (Bodoh) dan Kitman (Menyimpan risalah).
Shidiq (jujur) adalah kejujuran pengakuannya sebagai Nabi dan pengakuannya atas berbagai hal yang disampaikannya dari Allah SWT.
Jadi mereka mustahil mendustakan sesuatu yang berasal dari Allah SWT.
Dalil ‘Aqli sifat Shidiq para Nabi adalah, andaikan mereka tidak jujur pasti mukjizat dari Allah (yang menempati posisi firman-Nya) membenarkan bahwa kejujuran atas pengakuan sebagai Nabi atau Rasul merupakan kebohongan.
Namun pengandaian ini mustahil, sebab firman Allah sesuai dengan ilmunya (pengetahuannya), dan firman yang sesuai dengan ilmu pasti merupakan kabar yang benar.
Dalil Naqli sifat Shidiq nabi adalah berdasarkan Al-Qur’an, Al-Hadits dan Ijma’ sebagai berikut :
Qur’an Surat An-Najm 3:4 :
Hadits riwayat Imam Bukhari :
“Kemudian kalau tidak bisa menemukanku sebagai orang yang bakhil, pembohong, dan penakut” (H.R. Bukhari)
Dan Ijma’ yang berasal dari kitab Tuhfah al-Murid, 200-2001 yang berbunyi “Kaum muslimin (ulama) sepakat atas kejujuran para Rasul dan Nabi ‘alaihihimus shalatu was salam”
Amanah juga bisa berarti terjaga (ma’shum), baik secara lahir maupun batin.
Jadi para Nabi atau Rasul terjaga dari melakukan dosa kecil maupun dosa besar, kemakruhan, maupun khilaf aula, baik pada masa sebelum kenabian maupun setelah masa kenabian.
Baca juga :
Andaikan ada bentuk kemakruhan atau khilaf aula yang mereka lakukan, maka dalam rangka tasyri’ (mengerjakan syariat).
Sehingga hukumnya menjadi wajib atau sunah bagi mereka.
Sedangkan mereka sama sekali tidak pernah melakukan keharaman meskipun hanya satu kali.
Dalil ‘Aqli sifat Amanah para Nabi adalah, andaikan mereka berkhianat menentang perintah Allah dengan melakukan keharaman, kemakruhan atau khilaf aula, maka kita wajib melakukannya.
Padahal kita tidak boleh melakukannya, karena Allah tidak memerintahkan kekejian.
Sehingga pasti, bahwa mereka tidak melakukan sesuatu kecuali ketaatan, yang adakalanya wajib atau sunah.
Fatanah artinya adalah cerdas. Nabi memiliki sifat cerdas agar dapat mendesak musuh-musuhnya serta meruntuhkan berbagai argumentasi yang bertentangan dengan ajarannya.
Andaikan Nabi tidak memiliki sifat Fathanah, niscaya mereka tidak akan mampu menegakkan hujah terhadap mara musuhnya.
Namun pengandaian ini mustahil karena berbagai ayat Al-Qur’an menjelaskan, bahwa mereka dapat menunjukkan hujah di hadapan para musuhnya.
Tabligh adalah menyampaikan risalah yang mengandung perintah untuk mereka sebarkan kepada makhluk.
Dalil ‘aqlinya adalah, andaikan para Rasul menyimpan (khitman) sedikitpun dari hal-hal yang diperintahkan untuk disampaikan, pasti kita diperintahkan Nabi untuk menyimpan perintah tersebut (berbuat khitman).
Namun, perintah menyimpan ilmu adalah sesuatu yang tidak benar, sebab orang yang menyimpan ilmu akan dilaknat oleh Allah SWT.
Itulah pembahasan mengenai Empat Sifat Wajib Nabi dan Kebalikannya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat.