Shalat Tahajud Sambil Duduk, Apakah Boleh?

Shalat Tahajud Sambil Duduk – Shalat sunnah memiliki ketentuan yang berbeda dengan shalat fardu.

Dalam shalat fardu, berdiri merupakan salah satu rukun shalat yang tidak boleh kita tinggalkan, kecuali jika ada halangan yang boleh menurut syara’, seperti sakit yang tidak memungkinkan untuk berdiri dan lain sebagainya.

Apabila seseorang dalam kondisi sehat dan mampu berdiri, akan tetapi dia melaksanakan shalat fardu dengan duduk, maka shalat yang ia kerjakan menjadi tidak sah karena berdiri (bagi yang mampu) adalah rukun mutlak shalat fardhu (wajib).

Berbeda dengan shalat tahajud, atau shalat-shalat sunnah lainnya seperti dhuha mungkin.

Shalat seperti itu boleh kita lakukan dengan duduk meskipun orang tersebut sebenarnya mampu untuk berdiri.

Bahkan kita juga boleh melakukannya dengan dua keadaan.

Rakaat pertama dengan duduk dan sebagian rakaat sisanya dengan cara berdiri.

Atau mungkin sebaliknya, rakaat pertama dengan berdiri dan rakaat sisanya dengan duduk.

Baca juga:

Semua praktik tersebut hukumnya mubah (boleh), dan tidak ada hukum makruh di dalamnya.

Untuk posisi duduknya sendiri juga memiliki keutamaan.

Dalilnya

Sebagaimana dalam hadis riwayat Nasa’i, Ibnu Hibban, dan Ibnu Khuzaimah, “Aku telah melihat Rasulullah Saw. mengerjakan shalat dengan duduk bersila.” (HR. Nasa’i, Ibnu Hibban, dan Ibnu Khuzaimah).

Imam Nawawi dalam kitabnya Syarah Nawawi ‘Ala Shahih Muslim juga menyatakan, bahwa shalat sunah juga sah jika sebagian rakaatnya kita kerjakan sambil berdiri, sementara rakaat lainnya kita kerjakan sambil duduk.

Adapun dalam shalat fardu, duduk merupakan rukun sah shalat, tetapi hal ini tidak berlaku untuk shalat sunnah. Jadi tidak sah apabila kita mampu untuk berdiri, akan tetapi melaksanakan shalat dalam keadaan duduk.

Rasulullah Saw. sendiri juga memiliki variasi dalam mencontohkan praktek shalat sunnah.

Terkadang beliau melakukannya sembari duduk, dan terkadang pula beliau juga melakukannya dengan cara berdiri. Setidaknya ada tiga cara Nabi Saw. dalam mengerjakan shalat malam yang kami kutip dari riwayat Ibnu Qayyim Al-Juziyah rahimahullah :

Pertama; sambil berdiri. Ini merupakan cara yang paling sering oleh Rasulullah Saw.

Kedua; memulai shalat sambil duduk, dan rukuk sambil duduk pula.

Ketiga; membaca surat Al-Fatihah dan surat pendek sambil duduk, namun ketika bacaan suratnya tinggal sedikit lagi, beliau berdiri untuk menyelesaikan bacaan suratnya, lalu rukuk sambil berdiri.

Sedangkan menurut versi Syaikh bin Baz. Nabi Saw. memiliki empat cara dalam pelaksanaan shalat malam:

4 Cara Melakukan Salat Malam

Pertama; beliau melaksanakan shalat dengan keadaan berdiri dan rukuk dalam keadaan berdiri pula.

Kedua; beliau memulai shalat dalam keadaan duduk, namun ketika sedang membaca surat (kira-kira tinggal 30-40 ayat lagi), beliau berdiri untuk merampungkan bacaan suratnya, kemudian ia sambung dengan rukuk sambil berdiri.

Ketiga; beliau memulai shalat dengan keadaan duduk, namun setelah selesai membaca surat, beliau berdiri, lalu rukuk sambil berdiri pula.

Keempat; beliau memulai shalat dalam keadaan duduk dan rukuk dalam keadaan duduk pula.

Dari penjelasan di atas bisa kita ambil kesimpulan bahwa shalat malam boleh dan bisa dengan duduk.

Meskipun demikian, tetap saja yang “lebih utama” adalah dengan cara berdiri.

Dari sudut ”pahala”, shalat dengan cara berdiri pahalanya akan lebih banyak apabila kita bandingkan dengan cara duduk.

Sebagaimana dalam hadis riwayat Bukhari yang berbunyi, “Jika ia mampu mengerjakan sambil berdiri, hal itu lebih utama. Barang siapa yang mengerjakan shalat sambil duduk, maka baginya separo (setengah) dari pahala shalat yang ia kerjakan sambil berdiri.” (HR. Bukhari)

Kesimpulan

Kesimpulannya, shalat tahajud boleh dilakukan dengan cara berdiri maupun duduk.

Hikmah yang bisa kita ambil adalah Allah Swt. memberikan kemudahan kepada makhluknya apabila ia ingin melaksanakan shalat malam.

Allah Swt. memberi perhatian kepada kita dengan cara memberikan variasi dalam melaksanakan shalat.

Sehingga, dalam kondisi tertentu, atau ketika badan terasa kurang fit, kelelahan karena aktivitas seharian yang padat, shalat malam atau Shalat Tahajud Sambil Duduk, meskipun yang lebih utama tetap dilakukan sambil berdiri. Wallahu A’lam

Tagged with:
salattahajud
You might also like
Lirik Sholawat Khobbiri Arab, Latin, dana Artinya

Lirik Sholawat Khobbiri Arab, Latin, dana Artinya

Imam Sholat Subuh Meninggal saat Sujud di Balikpapan, Kok Dibiarkan?

Imam Sholat Subuh Meninggal saat Sujud di Balikpapan, Kok Dibiarkan?

Tata Cara Sholat Subuh Lengkap dengan Bacaannya Arab, Latin, dan Artinya

Tata Cara Sholat Subuh Lengkap dengan Bacaannya Arab, Latin, dan Artinya

Rahasia Terkabulnya Doa Lewat Tahajud di Sepertiga Malam

Rahasia Terkabulnya Doa Lewat Tahajud di Sepertiga Malam

Dahsyat! Inilah Rahasia Waktu-waktu Salat 5 Waktu

Dahsyat! Inilah Rahasia Waktu-waktu Salat 5 Waktu

Hikmah di Balik Salat untuk Kesehatan Tubuh

Hikmah di Balik Salat untuk Kesehatan Tubuh