Shalat gerhana matahari merupakan shalat sunah yang sangat dianjurkan ketika gerhana matahari terjadi. Gerhana matahari sendiri adalah fenomena yang terjadi ketika bulan terletak di antara bumi dan matahari, sehingga terlihat menutup sebagian atau seluruh cahaya matahari di langit bumi. Dan pada kesempatan kali ini, Abusyuja.com akan sedikit mengulas tentang tata cara shalat gerhana matahari.
Sedikit berbeda dari shalat sunah pada umumnya, shalat gerhana juga memiliki ketentuan-ketentuan khusus, di antaranya adalah ditambahinya pelaksanaan khotbah. Berikut kami sebutkan tata cara pelaksanaan shalat sunah gerhana matahari lengkap:
Adapun berikut ini sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan shalat sunah gerhana matahari:
Pada rukuk pertama, imam dan makmum disunnahkan membaca tasbih selama bacaan 100 ayat pada QS. Al-Baqarah. Pada rukuk kedua, imam dan makmum disunnahkan membaca tasbih selama bacaan 80 ayat pada QS. Al-Baqarah;
Ketika sedang bangun dari rukuk pertama, jamaah kembali membaca Surat Al-Fatihah dan surat sebelum rukuk kedua;
Pada rakaat pertama, bacaan surat pertama dianjurkan lebih panjang daripada surat kedua. Demikian pula pada rakaat kedua, bacaan surat pertama dianjurkan lebih panjang dari surat kedua;
Setelah selesai melaksanakan shalat gerhana, imam disunnahkan menyampaikan khotbah shalat gerhana.
Kitab-kitab fikih Mazhab Syafi’i menaruh perhatian pada soal durasi ruku’ shalat gerhana. Menurut mereka, ruku’ yang pertama dalam rakaat pertama (dianjurkan) lebih panjang daripada yang kedua.
Kemudian pada ruku’ pertama, imam dan jamaahnya pada umunya membaca tasbih sekira bacaan seratus ayat Surat Al-Baqarah. Sedangkan, pada ruku’ kedua, mereka membaca tasbih sekira bacaan delapan puluh ayat Surat Al-Baqarah.
Setelah selesai melaksanakan shalat, imam atau penggantinya (badalnya) menyampaikan khotbah sebagaimana khotbah Jumat, tetapi mengusung tema kebesaran Allah perihal fenomena alam gerhana.
Sedangkan untuk yang melaksanakan shalat sunah gerhana matahari sendirian, tidak diperlukan adanya khotbah. Hal ini juga berlaku jika semua jamaahnya adalah perempuan, maka tidak diperlukan khotbah. Tetapi jika ada salah satu dari perempuan tersebut memberikan ceramah atau nasihat, maka hal tersebut tidaklah dipermasalahkan.
Demikianlah pembahasan mengenai tata cara shalat gerhana matahari lengkap dengan ketentuan-ketentuannya. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam