Tata Cara Shalat Dhuha dan Doanya – Shalat Dhuha adalah shalat sunnah yang bisa kita lakukan di waktu pagi sebelum masuk waktu dzuhur.
Sedangkan tata cara shalat dhuha sebenarnya sama saja seperti shalat-shalat sunnah pada umumnya.
Mulai dari takbiratulikhram, rukuk, sujud, dan i’tidal. yang menjadi pembeda di sini adalah letak pada niat, bacaan, waktu, dan doanya.
Baca Juga :
Shalat dhuha merupakan salah satu kesunahan ibadah yang memiliki banyak sekali keutamaan-keutamaan.
Hal ini terbuktikan dengan banyaknya hadist-hadist yang menjelaskan betapa besarnya manfaat yang terkandung dalam amalan shalat dhuha.
Dan berikut keutamaan-keutamaan yang terkandung di dalam shalat dhuha :
Satu kali melaksanakan shalat dhuha itu sama saja kita bersedekah sebanyak 360 Kali. Sebagaimana termautkub dalam hadist Ahmad dan Abu Daud yang meriwayatkan dari Buraidah bahwa Rasulullah Saw. bersabda :
Dalil hadits di atas menunjukkan betapa besarnya keutamaan salat duha, betapa tinggi kedudukan serta betapa kerasnya syariat menganjurkannya.
2 rakaat Dhuha dapat menggantikan 360 kali sedekah . Oleh sebab, itu hendaklah kita melaksanakan ibadah ini secara terus menerus (istiqamah).
Cukup bukan berarti apa yang semua kita minta akan Allah Swt. turuti, karena tidak semua yang kita minta termasuk dalam kebutuhan kita.
“Cukup” di sini adalah apa saja yang kita butuhkan terpenuhi.
Barang siapa yang mau mendirikan shalat dhuha, maka Allah Swt. akan mencukupi kebutuhannya. Sebagaimana hadist berikut :
Sebagaimana termaktub dalam hadist Abu Hurairah : “Nabi SAW yang tercinta memberiku pesan tentang tiga hal ini :
(1) Berpuasa tiga hari dalam satu bulan, (2) Shalat Witir sebelum tidur dan (3) shalat dhuha di permulaan siang.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Sebagaimana termaktub dalam hadist Sahih Bukhari : Rasulullah SAW bersabda :
“Barang siapa yang shalat dhuha empat rakaat dan empat rakaat lagi sebelumnya maka kelak ia akan dibangunkan rumah surga” Jadi bagi kita yang rajin dan mengistiqomahkan shalat dhuha, maka kelak akan dibangunkan rumah di surga Allah SWT.
Shalat dhuha adalah ibadah yang dilakukan pada saat waktu dhuha, penamaan shalat tersebut di ambil dari waktu pelaksanaannya yaitu dhuha.
Sedangkan waktu dhuha sendiri adalah pada saat matahari naik 7 hasta atau dalam jam kita kisaran setengah tujuh pagi. sedangkan akhir waktu dhuha adalah sampai masuknya waktu dzuhur.
Rakaat shalat dhuha yang paling sedikit adalah dua rakaat sebagaimana penjelasan dalam hadist Abu Dzar, dan sebanyak-banyaknya yang Rasulullah Saw. amalkan adalah delapan rakaat.
Tetapi beliau pernah berkata bahwa boleh melakukan shalat dhuha sebanyak dua belas rakaat.
Abu Ja’far Thabri berpendapat bahwa tidak ada batasan pada rakaat shalat dhuha.
Sedangkan dari golongan Mazhab Syafi’i sependapat dengan ketentuan di atas. Hal ini berlandaskan dengan beberapa dalil di antaranya adalah:
Dalam syarah Turmudzi, Al-Iraqi berkata ” Saya tidak pernah melihat seorangpun dari sahabat maupun tabi’in yang membatasinya sampai dua belas rakaat” Demikian perkataan Imam Suyuthi.
Jika kita pemula dan ingin mengamalkan shalat dhuha, hendaklah lakukan dengan jumlah rakaat yang ringan dulu, seperti dua rakaat atau empat rakaat.
Jadi tidak perlu langsung bertele-tele seperti dua belas rakaat, hal tersebut akan memberatkan kita. Sebisa mungkin, lakukan shalat dhuha tanpa ada rasa berat di jasmani maupun rohani.
Seperti apa yang suda kami jelaskan di atas bahwa pelaksanaan shalat dhuha sama saja dengan gerakan shalat pada umumnya, yang menjadi pembeda di sini adalah niat, doa dan waktu pelaksanaannya.
Usholli Sunnatadh Dhuhaa Rok’ataini Mustaqbilal Qiblati Adaa’an Lillaahi Ta’aalaa.
Bahasa Indonesia:
Ya Allah, Aku meniatkan diri melaksanakan shalat sunnah dhuha dua rakaat dengan menghadap kiblat
Untuk tata cara shalat dhuha 4 rakaat, 8 rakaat dan 12 rakaat sebenarnya sama saja dengan 2 rakaat.
12 rakaat di sini bukan berarti kita shalat sebanyak 12 rakaat bersambung dengan satu kali salam.
Melainkan terpisah, 2 rakaat dengan satu salam hingga berjumlah 12 rakaat. Hal ini juga berlaku untuk 4 dan 8 rakaat.
Di dalam Kitab I’anatut Thalibin, Hasyiyatul Jamal, dan Tuhfatul Muhtaj yaitu kitab-kitab fiqih golongan mazhab Syafi’i terdapat penjelasan bahwa berikut doa-doa yang mustajab ketika kita selesai menunaikan shalat dhuha :
Itulah pembahasan mengenai Tata Cara Shalat Dhuha dan Doanya, Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam