Sejarah Dakwah Nabi di Madinah – Di bawah kepemimpinan Rasulullah SAW, masyarakat Madinah hidup dengan penuh kerukunan.
Kerukunan tersebut tercipta karena segala aspek kehidupannya mereka landasi dengan rasa persaudaraan antar sesama muslim, dan juga antar semua pihak yang berlainan agama.
Hal ini terbentuk dengan sendirinya oleh masyarakat Madinah yang kemudian mereka perkuat dengan piagam Madinah.
Baca juga :
Mereka saling berjanji setia untuk selalu tidak memerangi satu sama lain, menjaga kota dari serangan musuh, dan melindungi Rasulullah SAW dari segala bahaya.
Saling menjamin kebebasan dalam mengamalkan ajaran agama masing-masing, dan membudayakan sikap toleransi.
Walaupun Madinah penghuninya adalah masyarakat yang multiagama dan multietnis, namun kehidupan masyarakat tetap berjalan tenteram.
Setiap umat beragama dapat melakukan peribadatan sesuai dengan ajaran agama mereka masing-masing.
Nabi sebagai pemimpin agama sekaligus pemimpin negara tidak sungkan untuk bekerja keras membaur bersama masyarakat.
Sungguh, kerendahan hati Rasulullah SAW ini merupakan salah satu keteladanan seorang pemimpin yang patut kita contoh.
Dalam perang Khandaq, ketika kaum muslimin mempersiapkan parit untuk menghadapi peperangan, Nabi Muhammad SAW juga ikut menggali dan mengangkut tanah bersama para sahabat lainnya.
Bersama para sahabatnya Beliau juga ikut ke medan perang Badar, Uhud, dan Khandaq dengan mengerahkan segenap jiwa dan raganya.
Semangat dan jiwa rela berkorban itulah salah satu keteladanan Nabi yang patut kita contoh.
Ketika menangani urusan kenegaraan, Nabi SAW selalu berpihak pada kaum lemah, yakni kaum miskin, yatim piatu, dan hamba sahaya.
Hal itu dapat terlihat ketika Rasulullah SAW menetapkan kebijakan tentang pengelolaan harta zakat.
Zakat yang berasal dari hasil pertanian, perniagaan masyarakat, dan harta rampasan perang (ghanimah) itu selalu terpusat ke baitulmal, dan mereka gunakan dan kelola sewaktu-waktu untuk menolong kaum lemah.
Inilah keteladanan Rasulullah. Seandainya saja Madinah itu pemimpinnya seorang koruptor, apa jadinya?
Anda bisa bayangkan bukan? Bisa-bisa baitulmal milik negara akan selalu “terjaga kebersihannya”, karena isinya selalu mereka bawa kabur lari ke luar negeri.
Nah, untuk itu, kita harus senantiasa meneladani sikap Rasulullah SAW yang beliau tunjukkan ketika membina Masyarakat Madinah.
Dengan meneladani beliau, Isya Allah negara kita akan menjadi negara madani, negara yang tidak jauh berbeda dengan keadaan negara Madinah yang dipimpin Rasulullah SAW pada waktu itu.
Itulah tadi sedikit pembahasan mengenai Sejarah Dakwah Nabi di Madinah. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam