Nifas Melahirkan Anak Kembar dalam Islam

Nifas Melahirkan Anak Kembar dalam Islam – Seperti yang sudah kita ketahui, nifas adalah darah yang keluar dari rahim seorang perempuan sebab melahirkan atau setelah melahirkan.

Dan pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai berapa lama nifasnya seorang wanita yang melahirkan anak kembar.

Di bawah juga akan kami sertakan beberapa pendapat dari mazhab Syafi’i dan Maliki.

Nifas Melahirkan Anak Kembar dalam Islam

Apabila ada seorang ibu yang melahirkan anak kembar, maka nifas orang tersebut bisa kita hitung sejak kelahiran anak yang pertama, bukan dari yang kedua.

Artinya, Sekali pun antara anak yang pertama dengan yang kedua ada selang waktu beberapa saat, maka nifas Ibu tersebut tetap kita hitung sejak kelahiran anak yang pertama.

Baca juga: 5 Alasan Sikat Gigi Juga Mendapatkan Kesunnahan Seperti Bersiwak

Apabila ada seorang perempuan melahirkan anak, dan setelah 40 hari lahir, ia melahirkan lagi anak yang kedua, maka nama darah yang keluar sesudah melahirkan anak yang kedua tadi adalah darah penyakit atau tidak termasuk kategori nifas.

Tetapi alangkah baiknya jika Anda juga memahami mengenai beberapa pendapat ulama masing-masing mazhab:

Nifas saat melahirkan anak kembar menurut Mazhab Syafi’i

Dalam mazhab Syafi’i, jika ada seorang ibu melahirkan anak kembar, maka nifasnya sejak dari kelahiran anak kedua.

Sedangkan darah yang keluar sehabis melahirkan anak yang pertama, tidak termasuk sebagai darah nifas, melainkan darah haid atau darah fasad (tergantung adad kebiasaannya).

Bisa termasuk kategori haid apabila darah tersebut bertepatan dengan kebiasaan atau adat dia saat mengeluarkan darah haid.

Contoh: Perempuan tersebut mengeluarkan darah anak pertama pada tanggal 14, dan pada bulan-bulan sebelumnya, wanita tersebut memiliki kebiasaan haid pada tanggal tersebut.

Maka darah yang keluar dari anak pertama tersebut adalah haid. Sedangkan anak darah dari anak kedua dihukumi Nifas.

Begitu juga sebaliknya, apabila tidak termasuk dalam adat atau kebiasaan haid, maka hukum darah tersebut adalah darah Fasad/darah rusak (darah penyakit)

Sedang apabila ada seorang ibu yang melahirkan anak kembar dan pada saat proses kelahiran bayi yang pertama dan yang kedua ada selang waktu sampai 60 hari, maka darah yang keluar setelah melahirkan adalah nifas

Baik itu darah dari anak pertama maupun dari anak kedua.

Contoh : Seorang perempuan melahirkan anak pertama, selang dua bulan (60 hari lebih) ia melahirkan lagi anak yang kedua.

Dari kasus di atas darah yang keluar pada saat melahirkan anak pertama termasuk darah nifas. Sedangkan darah yang keluar dari anak yang kedua juga termasuk darah nifas.

Baca juga: Pengertian dan Penjelasan Salat Lengkap dengan Dalilnya

Begitu juga sebaliknya, apabila selang waktu antara bayi pertama dan kedua kurang dari 60 hari, maka yang kit ahitung nifas hanyalah kelahiran anak pertama. (sumber : fiqih ala al-Madzahib al-Arba’ah Al Auqof halaman 148).

Larangan Wanita saat Nifas

Sekedar tambahan saja, perkara yang tidak boleh bagi wanita pada saat haid juga berlaku untuk nifas.

Berikut beberapa perkara yang tidak diperbolehkan saat sedang mengalami nifas:

  • Salat.
  • Puasa.
  • Masuk ke masjid.
  • Membaca Al-Qur’an.
  • Membawa Al-Qur’an.
  • Bersetubuh dengan suami.
Itulah pembahasan mengenai Nifas Melahirkan Anak Kembar dalam Islam. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam

You might also like
Wajib Baca! Masih Lamaran Kok Sudah Jalan Bareng?

Wajib Baca! Masih Lamaran Kok Sudah Jalan Bareng?

Wanita Nunggu Dipinang? Udah Nggak Zaman!

Wanita Nunggu Dipinang? Udah Nggak Zaman!

Siapa Wanita yang Tidak Akan Mencium Bau Surga?

Siapa Wanita yang Tidak Akan Mencium Bau Surga?

Ketentuan Berhias dalam Islam Beserta Contohnya

Ketentuan Berhias dalam Islam Beserta Contohnya

Masa Suci Pemisah Antara Haid dan Nifas

Masa Suci Pemisah Antara Haid dan Nifas

Masa Nifas Beserta Ketentuannya Dalam Islam

Masa Nifas Beserta Ketentuannya Dalam Islam