Keberhasilan Dakwah Rasulullah di Madinah – Strategi dakwah Rasulullah SAW di Madinah sangat berbeda dengan yang beliau terapkan di Mekkah.
Tentu saja hal ini karena kondisi masyarakat Madinah dan Mekkah sangatlah jauh berbeda.
Secara garis besar, langkah dakwah Rasulullah SAW di Madinah bermuara pada satu tujuan, yakni menciptakan perdamaian seutuhnya di bumi Madinah.
Hal itu dapat kita lihat melalui tiga hal berikut :
Sebagaimana telah kita ketahui sebelumnya, suku Aus dan Khazraj terus bersitegang karena adanya pihak ketiga, yakni Yahudi.
Kehadiran Rasulullah SAW tentu saja membawa dampak positif pada kedua suku tersebut.
Dengan hadirnya Islam, semuanya telah terikat dengan tali keimanan.
Meskipun fanatisme kesukuan itu masih ada, setidaknya telah tertanam dalam jiwa mereka bahwa dalam Islam, semua adalah sama.
Yang membedakan seseorang di sisi Allah SWT adalah ketakwaannya.
Baca juga :
Dengan keyakinan baru ini, Nabi SAW telah menunjukkan kepada masyarakat Madinah bahwa Islam adalah agama yang anti diskriminasi, dan juga anti perang.
Maka tidak heran, banyak dari kalangan suku Aus dan Khazraj berbondong-bondong masuk Islam.
Tidak bisa kita pungkiri, kaum muhajirin yang datang pastilah tidak memiliki cukup bekal untuk menjalani kehidupannya di Madinah.
Karena itulah kau Anshor kemudian bersedia berbagi bekal rezeki dan tempat bagi mereka.
Rasulullah SAW berupaya mempererat hubungan itu dengan mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor.
Persaudaraan itu adalah persaudaraan inisiatif Rasulullah SAW atas dasar kesatuan dalam Islam.
Dalam Islam, persaudaraan tidak boleh didasarkan atas kesamaan RAS, suku atau golongan.
Akan tetapi, persaudaraan Islam adalah persaudaraan yang terbangun atas dasar keimanan kepada Allah SWT.
Sehingga dalam ajaran Islam, setiap mukmin adalah saudara.
Untuk itulah langkah Rasulullah SAW sebagai upaya mengikis rasa kesetiaan yang sangat mengakar di kalangan orang-orang arab pada umumnya.
Dengan semangat wahdah al-Islamiyyah, di Madinah, tidak akan ada lagi muslim Quraiys ataupun muslim Yatsrib.
Yang ada di sini adalah kaum muslimin yang terkait dalam keimanan dan tujuan yang sama, yakni Allah SWT.
Sebagaimana telah kita ketahui sebelumnya, masyarakat Madinah adalah masyarakat yang terdiri dari orang-orang majmuk.
Di sana terdapat berbagi macam agama dan etnis.
Selain Islam dan paganisme, agama atau kepercayaan kebanyakan orang-orang Madinah adalah ajaran kaum Yahudi, yakni agama Nabi Musa, dengan kitabnya, Taurat.
Rasulullah SAW pada waktu itu memang sudah mencium siasat kaum Yahudi yang memang sangat terkenal akan kelicikannya, munafik dan pandai memanfaatkan situasi itu.
Ingatkah Anda, bahwa pertikaian antara suku Aus dan Khazraj tidak lain adalah hasil provokasi dari kaum Yahudi?
Dengan segala kemungkinan yang ada, Nabi SAW kemudian berinisiatif untuk menerbitkan sebuah perjanjian yang melibatkan semua pihak di Madinah, dengan tujuan agar perdamaian dapat tercipta secara adil dan bijaksana.
Meskipun perjanjian itu itu lebih bertujuan untuk meredam manuver kaum Yahudi, namun tetap saja seluruh elemen masyarakat Madinah wajib tertib untuk aktif di dalamnya.
Dengan demikian, piagam Madinah secara kilat telah mengubah masyarakat Madinah yang dahulu terkotak-kotak, menjadi masyarakat yang bertanah air dan berbangsa satu, yakni masyarakat al-Madinah al-Munawwarah.
Itulah sejarah singkat mengenai Keberhasilan Strategi Dakwah Rasulullah di Madinah. Semoga mendapat menambah wawasan Anda. Wallahu A’lam