Abusyuja.com – Jangan pernah menjustifikasi bahwa Allah tidak mendengar doa kita, Allah menghiraukan doa kita, atau Allah tidak menggubris doa kita, sekali lagi jangan pernah!
Allah itu Zat yang Mahamengetahui akan kondisi hamba-hamba-Nya. Allah juga mengetahui kapan doa hamba-Nya sebaiknya dikabulkan atau tidak. Namun demikian, terkabulnya doa tidaklah terkait dengan kemauan si hamba, akan tetapi terikat dengan kehendak dan rencana Allah Swt.
Sebagaimana dijelaskan dalam firman Allah:
“Apabila hamba-hamba-Ku menanyakan tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat, Aku akan menjawab pertanyaan orang yang memohon kepada-Ku apabila ia berdoa.”
Berikut adalah 6 syarat agar doa kita dikabulkan oleh Allah Swt. yang kami kutip dari salah satu kitab masyhur Al-Hikam karya agung dari Al-Imam Asy-Syaikh Ibn ‘Athaillah as-Sakandari:
Syarat pertama agar doa kita dikabulkan oleh Allah adalah berdoalah dengan tulus dan ikhlas. Secara garis besar, ikhlas adalah kesucian hati dalam beribadah atau beramal kepada Allah Swt. Artinya, hatinya tidak ditunggangi dengan kepentingan lain atau kepentingan nafsunya.
Setiap manusia pasti pernah melakukan dosa. Akan tetapi, setiap manusia diberi kesempatan yang sama untuk melakukan tobat. Allah memiliki sifat Mahapengampun. Setiap hamba-Nya yang bertobat, niscaya akan diampuni. Dosa adalah penghambat terkabulnya doa. Maka dari itu, seseorang harus bertobat dulu apabila ingin berdoa.
Syarat ketiga agar doa kita dikabulkan oleh Allah adalah mengawali doa dengan bacaan hamdalah, atau mengucapkan sifat-sifat Allah dalam asma’ul husna (yang jumlahnya 99), kemudian ditutup dengan mengucapkan kalimat Subhana Rabbika Rabbil Izzati amma yasifun wa salamun alal mursalin wal hamdu lillahi Rabbil ‘Alamin.
Sifat fundamental yang harus dimiliki oleh seorang hamba yang memanjatkan doa adalah memiliki harapan penuh. Artinya, ia memiliki keyakinan penuh bahwa suatu saat, Allah “pasti” akan mengabulkan doanya, mengabulkan apa yang menjadi keperluannya, serta tidak mengabulkan sesuatu yang tidak baik untuknya.
Masih banyak orang-orang yang doanya tergesa-gesa. Padahal, sifat tergesa-gesa ini menandakan bahwa hatinya bercabang untuk niat lain. Bisa saja ia ingin mengemat waktunya agar dapat meneruskan aktivitasnya, meneruskan pekerjaannya, dan lain sebagainya.
Sifat tergesa-gesa dalam melaksanakan aktivitas (termasuk berdoa) menandakan bahwa aktivitas itu dianggap kurang penting, atau ada aktivitas lain yang ia anggap lebih penting dari pada aktivitas yang bergegas ia lakukan tersebut. Hal itu justru akan mempengaruhi keikhlasannya dalam berdoa, mempengaruhi harapannya dalam berdoa, yang mana akan menjadi penghambat terkabulnya doa.
Syarat terakhir agar doa kita dikabulkan oleh Allah adalah sabar menanti. Sabar secara garis besar adalah menahan emosi dan keinginan. Jangan pernah beranggapan bahwa setiap keinginan adalah kebutuhan, begitu juga sebaliknya.
Allah pasti tahu yang terbaik untuk kita. Allah tahu keinginan yang kita minta belum tentu baik untuk diri kita sendiri. Sabarlah menanti, dan yakinlah bahwa apa yang kita butuhkan pasti akan dikabulkan oleh Allah.
Seperti pengandaian anak SD yang berdoa menginginkan motor. Tentu Allah tahu bahwa apa yang diinginkan anak tersebut tidak tepat untuknya. Bisa saja Allah mengabulkan doanya, tetapi menggantinya dengan memberinya sepeda, atau mungkin mengabulkan permintaan motornya ketika ia sudah menginjak dewasa.
Itulah syarat agar doa kita dikabulkan oleh Allah Swt. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam