Abusyuja.com_Memiliki hajat merupakan hukum alam yang dimiliki oleh setiap manusia. Hajat sendiri memiliki penafsiran yang sangat banyak. Hajat bisa berupa kebutuhan, keinginan, impian, atau bahkan harapan. Dengan memperbanyak membaca shalawat kepada Nabi Muhammad Saw., Allah bisa saja mewujudkan keinginan atau impian kita lewat berkah shalawat tersebut.
Baca juga:
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Afdhalus Shalawat ‘Ala Sayidissadat, Syaikh Yusuf bin Ismail memberikan amalan shalawat yang sangat dianjurkan ketika anda menginginkan semua hajat-hajat anda atau permintaan anda terwujud. Berikut bacaannya,
Latin : ALLAHUMMA SHALLI ‘ALAA SAYYIDINAA MUHAMMAD, WA ‘ALAA-ALI SYYIDINAA MUHAMMAD, WA’ALAA AHLI-BAITIHI.
“Ya Allah, rahmatilah kepada junjungan kami, Nabi Agung Muhammad, dan kepada keluarga Nabi Muhammad, dan kepada penghuni rumahnya.”
Di dalam redaksi yang sama, Syaikh Yusuf bin Ismail juga menjelaskan apa saja keutamaan shalawat di atas. Berikut keutamaannya;
Tips yang pertama agar semua hajat kita dikabulkan adalah dengan cara berdoa dengan hati yang ikhlas. Ikhlas maksudnya adalah apa yang kita lakukan semata-mata hanya karena Allah, bukan untuk yang lainnya.
Tips yang kedua adalah jangan pernah sekali-kali meminta sesuatu yang dilarang oleh Allah. Apa lagi meminta sesuatu yang dapat mengakibatkan rusaknya tali silaturahmi antar sesama umat Islam.
Salah satu penyebab hajat kita tidak dikabulkan oleh Allah adalah mengkonsumsi makanan yang didapat dari jalan keharaman. Selain akan mendapatkan dosa, memakan makanan haram akan berdampak pada anak keturunan kita. Jadi, perhatikanlah betul apa yang kita makan dan apa yang keluarga kita makan, dan pastikan bahwa rezeki yang kita kasihkan ke keluarga adalah rezeki yang halal.
Peran pakaian disini juga sama pentingnya dengan makanan. Kita wajib menghindari memakai pakaian yang dihasilkan dari uang haram, atau didapatkan dari jalan yang tidak halal.
Dan tips yang terakhir adalah berdoalah dengan khusyuk. Buatlah diri kita hina di depan-Nya. Jangan terlalu fokus ke permintaan kita, tetapi fokuslah bersifat meng-Agungkan-Nya. Bayangkan bahwa kita sedang berhadapan dengan-Nya.