Keutamaan Bersiwak dan 6 waktu yang dianjurkan untuk Bersiwak. “Siwak” Apakah Anda pernah mendengar kata siwak? Ya benar, siwak merupakan sejenis benda yang bisa kita gunakan untuk menggosok gigi.
Pasti aktivitas menggosok gigi sudah menjadi rutinitas kita pagi dan malam untuk membersihkan mulut dari kotoran, hanya saja belum tentu kita semua pernah menggosok gigi menggunakan siwak.
والسواك مستحب في كل حال إلا بعد الزوال للصائم وهو في ثلاثة مواضع أشد استحبابا: عند تغير الفم من أزم وغيره وعند القيام من النوم وعند القيام إلى الصلاة.
Artinya:
“Bersiwak itu hukumnya sunnah dalam setiap keadaan kecuali setelah condongnya matahari bagi yang berpuasa. Bersiwak sangat disunnahkan dalam 3 tempat yaitu (a) saat terjadi perubahan bau mulut; (b) setelah bangun tidur; (c) hendak melaksanakan shalat.”(Matan Fathul Qarib)
Apa Itu Siwak ?
Mungkin jika Anda seseorang yang sangat awam dengan kata siwak akan bertanya-tanya “Apasih siwak itu?”.
Siwak adalah kayu yang bertekstur kasar (cenderung seperti serabut padat), yang orang-orang juga menyebutnya sebagai kayu Arok. Siwak sendiri bisa kita jumpai di negara-negara timur tengah.
Bersiwak memiliki beberapa keadaan tertentu yang mana sangat dianjurkan.
Di antaranya adalah:
Ketika kalian yang ingin membaca Al-Qur’an hendaklah bersiwak terlebih dahulu, hal ini sudah jelas dalam beberapa Hadist, di antaranya adalah :
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا تَسَوَّكَ ، ثُمَّ قَامَ يُصَلِّي قَامَ الْمَلَكُ خَلْفَهُ ، فَتَسَمَّعَ لِقِرَاءَتِهِ فَيَدْنُو مِنْهُ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا حَتَّى يَضَعَ فَاهُ عَلَى فِيهِ فَمَا يَخْرُجُ مِنْ فِيهِ شَيْءٌ مِنَ الْقُرْآنِ ، إِلاَّ صَارَ فِي جَوْفِ الْمَلَكِ ، فَطَهِّرُوا أَفْوَاهَكُمْ لِلْقُرْآنِ
Artinya:
“Sesungguhnya jika seorang hamba bersiwak, kemudian melakukan shalat, maka ada seorang malaikat yang berdiri di belakangnya untuk mendengarkan bacaannya. Malaikat itu akan mendekat kepadanya hingga meletakkan mulutnya pada mulut orang tersebut. Dan tidaklah keluar dari mulut orang tersebut berupa bacaan al-Qur‘an kecuali akan masuk ke dalam perut malaikat, maka bersihkanlah mulut kalian bila hendak membaca al-Qur‘an.” (HR. Al-Bazzar, hasan).
Sunah juga bersiwak sebelum atau sesudah wudhu sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam Hadist Bukhari :
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ وُضُوءٍ
Artinya:
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap kali berwudu” (HR. Al-Bukhari).
Sunah juga bersiwak sebelum hendak melaksanakan Shalat, Sebagaimana sabda Rasulullah Saw. dalam Hadist riwayat Imam Bukhari :
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ
“Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak melaksanakan shalat.” (HR. Al-Bukhari).
Sebagaimana telah Rasulullah SAW lakukan, beliau bersiwak ketika hendak melaksanakan shalat malam.
Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu berkata:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ
“Adalah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bila terbangun hendak shalat malam, beliau biasa bersiwak.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Sunah berisawakan setelah masuk ke dalam rumah, sebagaimana telah Rasulullah contohkan.
Dari Al Miqdam bin Syuraih dari ayahnya, dia berkata,
سَأَلْتُ عَائِشَةَ قُلْتُ بِأَىِّ شَىْءٍ كَانَ يَبْدَأُ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ بَيْتَهُ قَالَتْ بِالسِّوَاكِ
Aku bertanya pada Aisyah, “Apa yang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan ketika mulai memasuki rumah beliau?” Aisyah menjawab, “Bersiwak” (HR. Muslim).
Seperti yang kita tahu bahwa tujuan bersiwak adalah menghilangkan kotoran dan bau dari mulut.
Jadi jika bau mulut berubah setelah makan sesuatu ataupun setelah bangun tidur Anda sangat dianjurkan untuk bersiwak.
Jawabannya tidak, bersiwak adalah aktivitas membersihkan mulut dengan menggunakan benda-benda yang bertekstur kasar. Jadi, menggunakan sikat gigi juga termasuk bersiwak, menggosok-gosokan baju ke gigi juga termasuk bersiwak. Lalu…
Kami kutip dari Islamqa.info/ar/219510
Kami menemukan sebuah pertanyaan yang sangat familier di telinga kita bahwa apakah bersiwak menggunakan pasta gigi juga mendapatkan keutamaan?
Jawabannya adalah MENDAPATKAN KEUTAMAAN/KESUNAHAN
Alasannya adalah
Nabi SAW tidak hanya menggunakan kayu Arok untuk bersiwak.
Keutamaan bersiwak tidak mencakup alat untuk bersiwak, melainkan hanya aktivitasnya saja.
Nabi SAW tidak pernah membatasi bersiwak dengan ranting kayu tertentu kepada para sahabatnya.
Selain Nabi SAW, para ahli fiqih juga tidak pernah membatasi bersiwak menggunakan ranting-ranting tertentu.
Bersiwak adalah ibadah yang terkait dengan alasan (tujuan), sehingga bisa terlaksana dengan setiap alat yang mubah dan cocok untuk mencapai tujuan tersebut.
Sekian Pembahasan Mengenai Keutamaan Bersiwak Beserta 6 Keadaan Disunnahkan Bersiwak, Semoga Bermanfaat.