Sejarah Peradaban Islam Periode Mekkah 610-622 H)_Rasulullah Lahir pada Tanggal 22 April Tahun 571 Masehi di Negara Arab yang pada saat itu mayoritas menyembah berhala. Pada waktu itu mayoritas orang di bangsa arab memiliki kepercayaan yang terpecah-pecah. Mereka membuat Tuhannya sendiri dan menyembahnya sendiri.
Bangsa Arab pada waktu itu memiliki kebudayaan yang sangat bertentangan dengan Pri kemanusiaan. Mereka suka membunuh, Suka minum-minuman keras, memakan bangkai, suka berperang, bahkan mereka sangat suka membunuh anak-anak. Tangan mereka sangat ringan sekali ketika ingin membunuh anak-anak meskipun hanya karena sebab yang sepele sekalipun.
Namun Nabi Muhammad sangat menentang kebudayaan yang berlaku pada waktu itu, beliau sering menghabiskan waktu di Gua Hira’ untuk berdoa dan merenung tentang ciptaan Allah.
Pada saat berumur 25 Tahun, beliau menikah dengan janda kaya bernama Khadijah yang pada waktu sudah berumur 40 Tahun. Selain menggembala, Nabi juga suka berdagang. Pada masa-masa berumah tangga dengan Khadijah, Beliau juga masih sering mengasingkan diri ke Gua Hira’. Dan Khadijah pada waktu itupun juga mendukung apa yang dilakukan beliau, Khadijah selalu memberi bekal makan ketika Beliau sedang menyendiri di Gua Hira’. Tepat pada usia 40 Tahun, Beliau mendapat wahyu untuk pertama kalinya di Gua Hira’, yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5.
Setelah beliau di utus Allah SWT untuk menyebarkan ajaran Islam, beliau tidak serta-merta langsung menyebarkannya secara terbuka, namun dilakukan dengan sembunyi-sembunyi terlebih dahulu.
Setidaknya ada Empat tahap dakwah periode Mekkah yang dilakukan Rasulullah.
Orang yang pertama kali masuk Islam salah satunya adalah istri beliau sendiri yaitu Khadijah. Sedangkan laki-laki yang pertama kali masuk Islam adalah Ali bin Abi Thalib yang pada saat itu usia beliau masih 10 Tahun. Kemudian ada sahabat dekat Beliau Abu Bakar Sidiq yang sekaligus menjadi khalifah pertama setelah Nabi Wafat. Kemudian ada Zaid bin Haritsah, beliau merupakan budaj yang akhirnya diangkat menjadi anak angkat Rasulullah. Dan masih banyak lagi.
Di Mekkah penindasan kaum Muslimin semakin menjadi-jadi, akhirnya Rasulullah memerintahkan pengikutnya untuk Hijrah kedua kalinya ke tanah Habasyah.
Hijrah kedua ini dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib dengan berjumlahkan 83 Laki-laki dan 18 Perempuan. Pada saat itu kaum kafirin sempat mengejar mereka, tetapi bisa lolos.
Akhirnya raja Najasyi mengumpulkan orang-orang Muhajirin dan menyuruhnya untuk menjelaskan tentang apa yang terjadi. Setelah mendengar penjelasan kaum Muhajirin, raja Najasyi akhirnya tersentuh dan membela kaum Muhajirin dan menyuruh kedua utusan kaum Quraiys ( Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah) untuk pulang.
Selang beberapa hari, kedua utusan tersebut ( Amr bin Ash dan Abdullah bin Abi Rabiah) kembali lagi ke tanah Habasyah untuk membahas mengenai perbedaan pandangan antara agama Islam dan Nasrani, khususnya yang berkaitan dengan Nabi Isa AS. Tujuan mereka berdua tak lain tak bukan adalah agar raja Najasyi memihak kepadanya.
Tetapi usaha mereka gagal. Ja’far bin Abi Thalib pada saat itu memaparkan apa saja yang berkaitan dengan nabi Isa dan membuat Raja Najasyi memutuskan untuk masuk Islam.
Itulah Sejarah Peradaban Islam Periode Mekkah 610-622 H. Semoga bermanfaat.