Sejarah Perkembangan Dinasti Umayyah – Sejarah perkembangan Islam umat Islam dapat terbagi menjadi beberapa periode, yakni periode Klasik (650-1250 M), Periode Pertengahan(1250-1800 M), Periode Modern (1800-sekarang).
Pada periode klasik, ada dua masa kekuasaan, yaitu masa kekuasaan Dinasti Bani Umayyah dan Dinasti Bani Abas.
Dan pada kesempatan kali ini, yang akan kita bahas adalah sejarah perkembangan Islam pada masa kejayaan Dinasti Bani Umayyah.
Dan kami juga akan sertakan beberapa nama khalifah pada masa Dinasti Umayyah.
Kita tahu bahwa asal-usul Dinasti Umayyah ini dapat kita telusuri hingga peristiwa pembunuhan Khalifah Usman bin Affan.
Setelah Usman bin Affan terbunuh, Ali bin Abi Thalib terpilih menjadi Khalifah.
Namun, ternyata tidak seluruh kaum muslimin mau membaiatnya, termasuk Muawiyah yang saat itu menjadi gubernur Syam.
Muawiyah bersedia membaiat Ali apabila para pembunuh Khalifah Usman sudah mendapatkan pengadilan.
Perlu Anda ketahui bahwa Muawiyah merasa memiliki hak untuk menuntut keadilan atas tumpah darahnya Usman karena keduanya masih berkerabat atau sama-sama dari anggota Bani Umayyah.
Namun bagi Ali, mengadili para pembunuh Usman bukanlah perkara yang mudah, karena kasus tersebut melibatkan banyak orang.
Baca juga :
Akibat penentang Muawiyah, terjadilah perang Sifin pada tahun 657 M.
Ketika tentaranya terdesak, para pihak Muawiyah meminta arbitrase (penyelesaian di luar jalur hukum) dengan pihak Ali.
Peristiwa yang mengakhiri perang Sifin ini kita kenal dengan istilah Tahkim.
Tahkim bermula dengan peristiwa perundingan untuk menentukan utusan tiap-tiap pihak.
Dan pada saat itu, pihak Ali mengutus Abu Musa al-Asy’ari dan pihak Muawiyah mengutus Amr bin Ash.
Perundingan itu terjadi di Daumatul Jandal, antara tahun 36-37 H /656-657 M.
Pada perundingan tersebut, pihak Muawiyah yang berwakil Amr bin Ash mengkhianati hasil kesepakatan dengan menyatakan Muawiyah tetap sebagai gubernur Syiria.
Beberapa tahun setelah Tahkim, Khalifah Ali terbunuh, tepatnya pada tanggal 19 Ramadhan 40 H/660 M.
Pada waktu itu penggantinya adalah anaknya, Hasan bin Ali, sebagai Khalifah.
Namun berkat kecerdikan Muawiyah, jabatan Khalifah akhirnya jatuh ke tangan Muawiyah melalui jalur diplomasi.
Peristiwa inilah yang kita kenal sebagai Amul Jama’ah atau dalam bahasa kita adalah Tahun Persatuan.
Amul Jama’ah ini terjadi pada tahun 41 H/661 M. yang sekaligus menambah eksistensi Dinasti Bani Umayyah.
Dan pada peristiwa itu pula, para pengikut Hasan dan Husain memutuskan untuk membaiat Muawiyah sebagai khalifah pertama.
Dinasti Bani Umayyah di Damaskus berkuasa selama hampir satu abad (661 750 M.).
Selama rentang waktu tersebut, dinasti Bani Umayyah memiliki 14 Khalifah, yaitu :
Tidak semua khalifah mempunyai peran besar dalam sejarah peradaban Islam.
Hanya ada empat penguasa yang paling menonjol karena paling berjasa, yaitu Muawiyah I, Abdul Malik, Walid I, dan Umar I.
Pemimpin Muawiyah yang “menonjol” itu adalah para pendiri Dinasti Umayyah.
Selain itu, ia juga membuat banyak kebijakan untuk membuat pemerintahannya berjalan lancar.
Muawiyah juga memperluas wilayah kekuasaannya dan menaklukkan wilayah Afrika Utara, Turkistan, dan lain sebagainya.
Berikut ini beberapa kebijakan Muawiyah pada masa pemerintahannya :
Selain Muawiyah, ada salah satu khalifah lagi yang paling berjasa.
Beliau adalah Khalifah Umar bin Abdul Aziz.
Beliau dilahirkan pada tahun 63 H di kota Hilwan, Mesir.
Ia memerintah pada tahun 99-101 H/717-720 M. Ia adalah khalifah yang kedelapan dari Dinasti Bani Umayyah dan masyhur sebagai khalifah yang alim, santun, dan bersahaja.
Berikut usaha-usaha yang dilakukan khalifah Umar bin Abdul Aziz semasa memimpin pemerintahan :
Selain upaya tersebut, Khalifah Umar bin Abdul Aziz turut pula berjasa dalam pengiriman da’i ke wilayah Islam untuk membantu memperkuat pemahaman agama.
Langkah lain yang ditempuh oleh Umar II adalah berdakwah ke negeri non muslim dengan jalan dalami dan lemah lembut, bukan kekerasan.
Tetapi setelah Umar II wafat, Dinasti Bani Umayyah perlahan-lahan mengalami kemunduran, terlebih setelah kepemimpinan Hisyam.
Pada tahun 743-744 M, misalnya, terjadi empat kali pergantian khalifah.
Akhirnya pada tahun 750 M, Dinasti yang didirikan Muawiyah bin Abu Sufyan ini runtuh. Dan yang berhasil meruntuhkan serta menggantikannya adalah Dinasti Bani Abbas.
Itulah tadi sejarah mengenai Sejarah Perkembangan Dinasti Umayyah. Semoga apa yang kami sampaikan menambah wawasan Anda. Wallahu A’lam.