Tata Cara Sholat Subuh Lengkap dengan Bacaannya Arab, Latin, dan Artinya
Bagi yang belum tahu, fajar muncul dua kali setiap harinya. Kemunculan fajar pertama disebut fajar kadzib (fajar bohong). Sedangkan kemunculan kedua disebut fajar shadiq.
Dinamakan fajar bohong karena fajar tersebut bukanlah sungguhan. Ciri-cirinya adalah memiliki cahaya berintensitas lemah (dibanding fajar shadiq), membentuk sebuah struktur segitiga yang khas dan menjulang sepanjang garis ekliptika.
Setelah muncul fajar kedua atau fajar shadiq, maka saat itulah waktu salat subuh tiba.
Berikut adalah tata cara sholat subuh secara lengkap:
1. Niat
Niat sholat subuh dilafalkan dalam hati atau diucapkan dengan suara pelan. Dan jangan lupa dibarengi dengan gerakan takbir (mengangkat tangan).
Adapun Niat sholat subuh adalah sebagai berikut:
Untuk sholat sendiri:
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Latin: Usholli fardlo subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillahi ta'ala.
Artinya, "Saya niat mengerjakan sholat fardhu subuh dua rakaat dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Niat ketika jadi makmum/imam salat berjamaah:
Latin: Usholli fardlo subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an “makmuman/imaman” lillahi ta'ala.
2. Takbiratulihram
Setelah berniat sembari mulai menggerakkan tangan dengan posisi berdiri tegak dan menghadap kiblat, angkat kedua tangan setinggi pundak sambil menyelesaikan ucapkan takbiratulihram, yaitu “Allahu Akbar”.
3. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbiratulihram, bacalah doa iftitah. Doa iftitah adalah doa yang dibaca setelah takbiratulihram. Doa iftitah boleh dibaca maupun tidak, karena hukumnya sunnah, bukan wajib. Tapi sangat dianjurkan untuk dibaca.
Doa iftitah versi NU Online yang digunakan oleh kalangan nahdiyin:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَشِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا . اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْااَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ . اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ . لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَ لِكَ اُمِرْتُ وَاَنَ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Latin: Allaahu akbar Kabiroo Walhamdulillaahi Katsiiraa, Wa Subhaanallaahi Bukratan Wa’ashiilaa, Innii Wajjahtu Wajhiya Lilladzii Fatharas Samaawaati Wal Ardha Haniifan Musliman Wamaa Anaa Minal Musyrikiin. Inna Shalaatii Wa Nusukii Wa Mahyaaya Wa Mamaatii Lillaahi Rabbil ‘Aalamiina. Laa Syariikalahu Wa Bidzaalika Umirtu Wa Ana Minal Muslimiin
Artinya: "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang. Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."
Berikut adalah contoh doa iftitah pendek:
"Allahu Akbaru kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukrataw wa asila. Allahumma a'udzu bika min syarri ma khalaqta, wa min syarri ma a'thoita, wa min syarri ma thala't."
Artinya: “Allah Maha Besar, segala puji bagi Allah, Allah Maha Suci pada waktu pagi dan petang. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan makhluk yang Engkau ciptakan, dari kejahatan yang Engkau berikan, dan dari kejahatan Engkau. mengizinkan."
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah doa iftitah, bacalah surat Al-Fatihah. Surat Al-Fatihah adalah surat pertama dalam Al-Qur'an. Surat Al-Fatihah harus dibaca dengan tartil dan khusyuk. Hukum membacanya wajib. Jika tidak dibaca, maka sholatnya tidak sah.
Berikut bacaan Surat Al-Fatihah:
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ
al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ
ar-raḥmānir-raḥīm
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ
māliki yaumid-dīn
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ
iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ۙ
ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ
ṣirāṭallażīna an’amta ‘alaihim gairil-magḍụbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn
5. Membaca Surat Pendek
Setelah surat Al-Fatihah, bacalah surat pendek dari Al-Qur'an. Surat pendek boleh dibaca maupun tidak, karena hukumnya sunah. Tetapi sangat dianjurkan untuk dibaca.
6. Rukuk
Setelah membaca surat pendek, lakukanlah rukuk. Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan hingga kedua tangan menyentuh lutut. Rukuk dilakukan selama 2-5 detik. Wajib hukumnya berdiam sejenak saat melakukan seluruh gerakan salat, jika tidak, maka sholatnya tidak sah.
Berikut bacaan ketika rukuk:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Latin: Subhana rabbiyal 'adhimi wa bihamdihi.
Artinya: “Maha Suci Rabbku yang maha Agung dan maha terpuji.”
7. I’tidal (berdiri setelah rukuk)
Setelah ruku', lakukanlah I’tidal atau berdiri setelah rukuk. Itidal dilakukan selama 2-5 detik. Ketika I’tidal, banyak orang yang mengayunkan tangan ke depan-belakang, sampai berkali-kali. Padahal jika gerakan tersebut dilakukan dengan sengaja dan ia mengetahui bahwa hukum bergerak lebih dari tiga kali di luar gerakan sholat dihukumi batal, maka sholatnya seketika batal.
Artinya, ketika berdiri setelah rukuk, tangan wajib diam dan tidak melakukan gerakan lain di luar gerakan sholat.
Berikut bacaan ketika I’tidal:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Latin: Sami'allahu liman hamidah.
Artinya: “Aku mendengar orang yang memuji-Nya.”
Kemudian saat berdiri dilanjutkan membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Latin: Rabbanaaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul-ardhi wa mil-u maa syik-ta min syai-im ba’du.
Artinya: “Ya Allah Tuhan Kami, Bagi-Mu lah segala puji, sepenuh langit dan bumi, dan sepenuh barang yang Kau kehendaki sesudah itu.”
8. Sujud
Setelah itidal, lakukan sujud. Sujud adalah gerakan meletakkan dahi, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki di lantai. Sujud dilakukan selama 2-5 detik.
Wajib hukumnya menempelkan 7 bagian tubuh saat sujud (dahi, kedua tangan, kedua lutut, dan kedua kaki), jika salah satu ada yang tidak menempel, maka sholatnya tidak sah.
Berikut bacaan ketika sujud:
سُبْحَانَ رَبِّىَ الأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Latin: Subhana rabbiyal a’laa wa bi hamdih
Artinya: "Mahasuci Rabbku Yang Mahatinggi dan pujian untuk-Nya." (HR. Abu Daud)
9. Duduk di antara dua sujud
Setelah sujud, duduk di antara dua sujud. Duduk di antara dua sujud dilakukan selama 2-5 detik.
Berikut bacaan ketika duduk di antara dua sujud:
رَبِّ اغْفِرْلِىْ وَارْحَمْنِىْ وَاجْبُرْنِىْ وَارْفَعْنِىْ وَازُقْنِىْ وَاهْدِنِىٌ وَعَا فِنِىْ وَاعْفُ عَنِّىْ
Latin: Rabighfirlii, Warhamnii, Wajburnii, Warfa’ni, Warzuqnii, Wahdini, Wa’aafinii, Wa’fuannii
Artinya,"Ya Allah, ampunilah dosaku, rahmatilah aku, perbaikilah aku, berikanlah aku rezeki dan angkatlah derajatku."
10. Sujud Kedua
Setelah duduk di antara dua sujud, lakukanlah sujud kedua. Sujud kedua dilakukan sama seperti sujud pertama. Bacaannya pun sama.
“Setelah sujud kedua di rakaat pertama, lakukanlah gerakan yang sama di rakaat kedua, namun bacalah doa kunut setelah rukuk pada rakaat kedua.”
11. Doa qunut setelah rukuk
Berikut bacaan doa qunut setelah rukuk pada rakaat kedua sholawat subuh:
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Latin: Allahummahdini fî man hadait, wa ‘âfini fî man ‘âfait, wa tawallanî fî man tawallait, wa bâriklî fî mâ a‘thait, wa qinî syarra mâ qadhait, fa innaka taqdhî wa lâ yuqdhâ ‘alaik, wa innahû lâ yazillu man wâlait, wa lâ ya‘izzu man ‘âdait, tabârakta rabbanâ wa ta‘âlait, fa lakal hamdu a’lâ mâ qadhait, wa astagfiruka wa atûbu ilaik, wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alâ âlihi wa shahbihi wa sallam
Artinya: “Ya Allah, berikanlah petunjuk kepada kami sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. Dan berilah kesehatan kepada kami sebagaimana mereka yang Engkau telah berikan kesehatan. Dan peliharalah kami sebagaimana orang yang telah Engkau peliharakan. Dan berilah keberkahan kepada kami pada apa-apa yang telah Engkau karuniakan. Dan selamatkan kami dari bahaya kejahatan yang Engkau telah tentukan. Maka sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan terkena hukum. Maka sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. Dan tidak mulia orang yang Engkau memusuhinya. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha tinggi Engkau. Maha bagi Engkau segala pujian di atas yang Engkau hukumkan. Aku memohon ampun dari Engkau dan aku bertaubat kepada Engkau. (Dan semoga Allah) mencurahkan rahmat dan sejahtera untuk junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya.”
12. Tasyahud akhir
Setelah membaca qunut dan melakukan dua kalu sujud, gerakan terakhir sebelum salam adalah tasyahud akhir. Berikut bacaannya:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلَامُ عَلَيْك أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ, أَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ, اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِ نَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِ نَا إِبْرَاهِيمَ، وَ بَارِكْ عَلٰى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِ نَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِ نَا إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلٰى آلِ سَيِّدِ نَا إِبْرَاهِيمَ، فِى الْعَا لَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thoyyibaatulillaah. Assalaamu'alaika ayyuhan nabiyyu warahmatullaahi wabarakaatuh, Assalaamu'alaina wa'alaa ibaadillaahishaalihiin. Asyhaduallaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammad Rasuulullaah. Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad.Wa alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahim wa'alaa aali sayyidinaa ibraahim wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidina muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidina Ibraahiim fil'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: "Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya Allah. Keselamatan atas Nabi Muhammad, juga rahmat dan berkahnya. Keselamatan dicurahkan kepada kami dan atas seluruh hamba Allah yang sholeh. Aku bersaksi tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad. Ya Allah. Limpahilah rahmat atas keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana pernah Engkau beri rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahilah berkah atas Nabi Muhammad beserta para keluarganya. Sebagaimana Engkau memberi berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta Engkaulah yang terpuji, dan Maha Mulia".
13. Salam
Salam adalah gerakan wajib untuk menutup sholat. Caranya adalah menggerakkan kepala ke arah kanan, dan mengakhirinya ke arah kiri. Sedangkan yang wajib adalah gerakan kanan saja.
Berikut bacaan ketika salah:
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Latin: Assalaamu alaikum wa rahmatullah
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."
Demikianlah tata cara sholat subuh lengkap dengan seluruh bacaannya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam