Pengertian Surat Makkiyah Lengkap dengan Ciri-ciri dan Contohnya dalam Al-Qur’an
Surat-surat Al-Qur’an yang diturunkan di Makkah dikenal dengan sebutan Surat Makkiyah, sedangkan Surat Madaniyah adalah surat-surat Al-Qur’an yang diturunkan di Madinah, atau diturunkan setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.
Surat Makkiyah dan Madaniyah adalah dua golongan surat dalam Al-Qur’an yang memiliki ciri-ciri tertentu. Hal ini tentu perlu umat muslim pelajari guna menambah wawasan serta agar lebih mengenal lagi ayat-ayat Al-Qur’an dan sejarahnya, terkhusus untuk orang yang ingin mempelajari Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir.
Ditinjau dari segi namanya memang keduanya tergolong mudah dibedakan karena sama-sama menggunakan penamaan suatu lokasi, yaitu Makkiyah untuk Mekkah, dan Madaniyah untuk Madinah.
Akan tetapi pada ulasan kali ini, Abusyuja.com akan membahas lebih mendetail mengenai arti atau pengertian Makkiyah lengkap dengan perbedaannya dengan Madaniyah.
Pengertian Surat Makkiyah
Secara garis besar, Surat Makkiyah memiliki tiga definisi:
Definisi pertama, Surat Makkiyah adalah surat yang diturunkan di Kota Mekkah, atau surat yang sebagian besar ayatnya diturunkan di periode Mekkah.
Definisi kedua, Surat Makkiyah adalah ayat-ayat yang diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW berhijrah ke Kota Madinah.
Definisi ketiga, Surat Makkiyah adalah surat yang diturunkan pada periode Mekkah dalam kurun waktu 12 tahun, 5 bulan, dan 13 hari, kemudian para ulama tafsir membulatkannya menjadi 13 tahun. Kurun waktu tersebut dimulia sejak 17 Ramadhan atau bulan Februari 610 M, atau bertepatan saat usia Nabi SAW 40 tahun.
Selain itu, tidak semua Surat Makkiyah diturunkan di kota Mekkah. Ada juga beberapa ayat yang diturunkan sewaktu Nabi SAW bepergian keluar Mekkah, namun berhubung masih dalam periode Mekkah (belum hijrah ke Madinah), maka ia tetap dikenal sebagai Surat Makkiyah.
Ciri-ciri Surat Makkiyah
Ciri-ciri Surat Makkiyah dalam Al-Qur’an di antaranya adalah sebagai berikut:
- Surat Makkiyah cenderung memiliki ayat-ayat pendek
- Setiap Surat yang diawali “Fawatih as-Suwar” adalah Surat Makkiyah. Fawatih as-Suwar sendiri adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang pembukaan suatu surat dalam Al-Qur’an, seperti (pembukaan surat): Nun, Qaf, Shad, Hamim, Yasin, Alif Lam Mim, Alif Lam Mim Ra’, Ha mim, Kaf Ha Ya ‘Ain Shad, dan masih banyak lagi. Artinya, surat-surat yang diawali pembukaan tersebut pasti tergolong Surat Makkiyah.
- Surat Makkiyah lazimnya didominasi dengan pembahasan seputar akidah.
- Surat-surat yang memiliki ayat sajdah adalah Surat Makkiyah, misalnya dalam Al-A’raf ayat 206, Ar-Rad ayat 15, An-Nahl ayat 50, Al-Isra’ ayat 109, dan masih banyak lagi.
- Surat-surat yang di dalamnya terdapat lafaz “Kalla” adalah Surat Makkiyah. Di dalam Al-Qur’an, lafaz tersebut dinyatakan 33 kali dalam 15 surat.
- Setiap surat yang didahului lafaz “Ya Ayyuhannas (Wahai Manusia)” atau “Ya Bani Adam (Wahai Anak Adam).
- Setiap Surat yang di dalamnya mengandung kisah Nabi dan umat terdahulu, kecuali kisah Nabi Adam As. dan Iblis yang disebutkan dalam Al-Baqarah adalah Makkiyah. Al-Baqarah adalah Surat Madaniyah, namun di dalamnya ada ayat Makkiyah, seperti Al-Baqarah ayat 21 misalnya.
Jumlah dan Contoh Surat Makkiyah dalam Al-Qur’an
Tidak semua Surat Makkiyah semua ayatnya adalah bagian dari ayat Makkiyah. Artinya, ada beberapa kasus di mana di dalam Surat Makkiyah terdapat ayat Madaniyah-nya (Contoh Al-Baqarah ayat 21). Begitu juga sebaliknya, ada Surat Madaniyah yang di dalamnya terdapat ayat Makkiyah (contoh Surat Al-Hajj ayat 7).
Surat Makkiyah dalam Al-Qur’an berjumlah 87 Surat. Berikut daftarnya:
- QS. Al Fatihah
- QS. Al An'am
- QS. Al A'raf
- QS. Yunus
- QS. Hud
- QS. Yusuf
- QS. Ar-Ra'd
- QS. Ibrahim
- QS. Al Hijr
- QS. An Nahl
- QS. Al Isra'
- QS. Al Kahfi
- QS. Maryam
- QS. Thaha
- QS. Al Anbiya
- QS. Al Mu'minun
- QS. Al Furqan
- QS. Asy Syu'ara
- QS. An Naml
- QS. Al Qashash
- QS. Al Ankabut
- QS. Ar Ruum
- QS. Luqman
- QS. As Sajdah
- QS. Sabaa'
- QS. Fathir
- QS. Ya Sin
- QS. Ash Shaffat
- QS. Shad
- QS. Az Zumar
- QS. Al Mu'min
- QS. Al Fushshilat
- QS. Asy Syuraa
- QS. Az Zukhruf
- QS. Ad Dukhan
- QS. Al Jasiyah
- QS. Al Ahqaf
- QS. Qaaf
- QS. Az Zariyat
- QS. Ath Thur
- QS. An Najm
- QS. Al Qamar
- QS. Al Waqi'ah
- QS. Al Mulk
- QS. Al Qalam
- QS. Al Haqqah
- QS. Al Ma'arij
- QS. Nuh
- QS. Al Jin
- QS. Al Muzammil
- QS. Al Muddatstsir
- QS. Al Qiyamah
- QS. Al Mursalat
- QS. An Naba'
- QS. An Nazi'at
- QS. 'Abasa
- QS. At Takwir
- QS. Al Infithar
- QS. Al Muthaffifin
- QS. Al Insyiqaq
- QS. Al Buruj
- QS. Ath Thariq
- QS. Al A'la
- QS. Al Ghasyiyah
- QS. Al Fajr
- QS. Al Balad
- QS. Asy Syams
- QS. Al Lail
- QS. Adh Dhuha
- QS. Al Insyirah
- QS. At Tiin
- QS. Al 'Alaq
- QS. Al Qadr
- QS. Al 'Adiyat
- QS. Al Qari'ah
- QS. At Takatsur
- QS. Al 'Ashr
- QS. Al Humazah
- QS. Al Fiil
- QS. Al Quraisy
- QS. Al Ma'un
- QS. Al Kautsar
- QS. Al Kafirun
- QS. Al Lahab
- QS. Al Ikhlash
- QS. Al Falaq
- QS. An Naas
Perbedaan Surat Makkiyah dan Madaniyah
Setidaknya ada 3 perbedaan besar antara Surat Makkiyah dan Madaniyah. Berikut penjelasannya:
Perbedaan pertama, ditinjau dari segi waktu diturunkannya, Surat Makkiyah diturunkan sebelum Nabi SAW hijrah ke Madinah. Sedangkan Surat Madaniyah diturunkan setelah Nabi SAW hijrah ke Madinah, meski sebenarnya tempat menerima wahyunya tidak hanya di kota Makkah atau Madinah tok, bisa saja saat beliau sedang bepergian, yang perlu digaris bawahi adalah periode hijrahnya.
Perbedaan kedua, ditinjau dari lokasi diturunkannya, Surat Makkiyah diturunkan di Kota Mekkah wilayah Mina, Hudaibiyyah, atau Arafah. Sedangkan Surat Madaniyyah diturunkan di kota Madinah serta sekitar wilayah Sil’, Quba, dan Uhud.
Perbedaan ketiga, ditinjau dari panggilan dalam setiap Surat, Surat Makkiyah memiliki salah satu ciri awalan panggilan “Ya Ayyuhannas (Wahai Manusia)” atau “Ya Bani Adam (Wahai Anak Adam). Sedangkan Surat Madaniyyah didahului dengan panggilan “Ya Ayyuhalladzina Amanu (Wahai Orang-orang Beriman).
Demikian pengertian mengenai Surat Makkiyah lengkap dengan penjelasan ciri-ciri dan perbedaannya dengan Surat Madaniyyah. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam