Salat Sendiri Lebih Khusuk atau Jamaah Tetapi Tidak Khusyuk?
Sesuai judul di atas, manakah yang lebih baik antara jamaah yang tidak bisa khusyuk atau salat sendiri tetapi bisa lebih khusyuk? Pasti ada beberapa dari saudara kita atau bahkan kita sendiri yang salatnya lebih khusyuk apabila sendiri daripada salat jamaah.
Sebab, ada beberapa orang yang pernah menceritakan pengalamannya bahwa ada satu keadaan di mana salat jamaah justru membuatnya kurang khusyuk, seperti suara keramaian, suara air wudu, suara kipas angin, suara-suara anak kecil, batuk, bersin dan lain sebagainya.
Memang ada pendapat yang mengatakan bahwa salat lebih baik dilakukan sendiri apabila memang memberi dampak khusyuk padanya. Dengan catatan, kualitas khusyuknya jauh lebih baik dibandingkan dengan salat jamaah.
Meskipun demikian, mayoritas ulama tetap menekankan salat jamaah-lah yang paling utama, selain memiliki keutamaan yang berkali-kali lipat, salat jamaah juga menjaga kita dari kesalahan-kesalahan salat yang nantinya akan ditanggung oleh imam.
Dalam kitab Al-Iqna’ dijelaskan:
“Al-Ghazali berfatwa, ketika seseorang salat sendirian bisa khusuk dan bila salat berjamaah dia tidak bisa khusyuk, maka salat sendiri lebih utama. Fatwa tersebut diikuti oleh Ibn ‘Abdi al-Salam. Al-Zarkisyi berkata, ‘Pendapat yang dipilih dan yang benar adalah sebaliknya.’ Dan memang yang benar adalah lebih baik salat berjamaah.” (Al-Iqna: 153)
Kesimpulannya, meskipun salat sendiri akan lebih khusyuk dibandingkan salat jamaah, tetap saja salat jamaah adalah yang paling utama. Artinya, keutamaan jamaah lebih banyak dibandingkan dengan salat sendiri.
Rasulullah Saw. bersabda, “Salat jamaah itu lebih utama dibandingkan salat sendiri sebanyak 27 drajat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Demikianlah pembahasan singkat mengenai salat jamaah vs salat sendiri lengkap dengan dalilnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam