Mendapat Beasiswa S2 Berkat Salat Dhuha
Lelaki kelahiran 12 Oktober 1980 ini lahir dan besar di Kecamatan Susukan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah bersama neneknya. Sedari kecil ia sudah berpisah dari bapak dan ibunya yang ikut program Transmigrasi ke Bengkulu. Yusuf beruntung tinggal dan dibesarkan dalam lingkungan agamis, hal itu menguntungkan dirinya karena menjadikannya sebagai pribadi mandiri dan ternaunginya dalam nilai-nilai agama yang kental.
Sepanjang 1989 hingga 1995, ia menuntut ilmu di SDN 1 Susukan. Kepandaiannya sudah mulai terlihat dari hasil ujian dan nilai raportnya yang selalu di atas rata-rata. Bahkan hampir bisa dipastikan setiap menerima raport kolom yang menjelaskan peringkat kelas selalu terisi dengan angka 1, 2, atau 3. Oleh pihak sekolah, Yusuf juga sering didelegasikan untuk mewakili sekolah di ajang Porseni mulai tingkat kecamatan hingga tingkat Provinsi. Cabang yang diikutinya bervariasi karena memang Yusuf adalah anak yang mudah menangkap pelajaran dan pengetahuan serta punya sense of art (jiwa seni) yang tinggi. Lomba puisi, Baca Tulis al-Qur’an, Beladiri serta Bahasa Jawa adalah cabang di mana ia sering memenangkan tropi kejuaraan.
Lulus dari sekolah dasar ia meneruskan studi ke MTs N 1 Susukan yang letaknya hanya 300 meter dari rumah neneknya. Melalui bangku MTs N lah Yusuf lebih mengenal Islam. Pelajaran-pelajaran baru yang diterimanya membuatnya bergairah untuk semakin mengenal agama yang dibawa oleh Muhammad Saw. itu. Oleh guru-gurunya Yusuf dikenal sebagai murid cerdas serta mempunyai hafalan yang bagus. Dalam pelajaran Al-Qur’an Hadis di mana gurunya selalu meminta murid untuk menghafal redaksi hadis berikut arti serta penjelasannya, Yusuf hampir bisa dikatakan tak menemukan kesulitan.
Layaknya madrasah Islam lainnya, MTsN 1 Susukan pun kerap menggelar acara salat Dhuha bagi pengajar berikut muridnya. Semenjak itulah Yusuf mengenal salat Dhuha beserta fadhilahnya dan membawanya menjadi sebuah ibadah rutin.
Setelah lulus dari MTs N, Yusuf mencoba peruntungan mendaftarkan diri ke Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA) yang ada di Majalengka tahun 1997. Perjuangan yang dibutuhkan untuk dapat masuk ke SKMA bukan hal yang gampang. Sebab Yusuf harus berkompetisi dengan ribuan pendaftar lainnya. Tentu saja banyak peminat yang ingin masuk ke SKMA tersebut, karena jika berhasil masuk, maka semua biaya dan akomodasi selama menjadi siswa didik di SKMA akan ditanggung oleh Pemerintah.
Tes yang diadakan di Ungaran, Ibukota Kabupaten Semarang sempat membuatnya minder. Yusuf melihat begitu banyak pendaftar yang datang dengan diantarkan orangtuanya masing-masing, sedang ia hanya berangkat sendiri tanpa ada keluarga yang menemani. Tapi, rasa minder itu segera ditepisnya, ia yakin bahwa hasil tes tak akan begitu terpengaruh dengan kehadiran orangtuanya. Yusuf yakin doa dari kedua orangtuanya yang ada jauh di Bengkulu serta kegigihan usahanya cukup untuk dapat melalui tes yang kelak akan mengantarkannya pada kehidupan yang lebih baik.
Awalnya, di tingkat kabupaten ia berhasil menyisihkan sekitar dua ratusan peserta tes untuk dapat masuk ke level selanjutnya, yakni penjaringan di tingkat provinsi. Hari yang ditunggu tiba juga, saat diumumkan dua nama peserta yang lulus namanya termasuk yang disebut. Hatinya girang bukan kepalang mengetahui kesempatannya untuk merasakan pendidikan bergengsi dengan biaya gratis semakin terbuka lebar. Meski sadar masuk sebagai satu dari dua peserta tes yang lolos di tingkat kabupaten belum berarti posisinya aman, Yusuf tetap optimis dan berusaha sekuat tenaga guna meraih impiannya.
Di tingkat provinsi, Yusuf kembali harus bersaing lagi dengan pendaftar yang jumlahnya hampir mencapai lima ratusan. Padahal nantinya dari Jawa Tengah hanya akan diambil dua belas orang saja untuk dikirim ke SKMA Majalengka. Meski otaknya terbilang encer dan selalu meraih posisi tiga besar semasa di SD dan MTs N, tapi Yusuf mengaku deg-degan juga saat tahu harus berlomba dengan begitu banyak pesaing. Yusuf sempat merasa pesimis, harapannya untuk lolos dirasa sangat tipis. Sejenak Yusuf ingat bahwa oleh gurunya ia pernah diwanti-wanti untuk istiqamah dalam menjalankan suatu ibadah, termasuk salat dhuha, karena Allah akan menurunkan rezekinya dari arah yang tak disangka-sangka.
Benarlah apa yang dikatakan gurunya, ia mendapati janji Allah nyata adanya. Saat pengumuman kelulusan peserta test tingkat provinsi ia kembali lulus dengan nilai yang bagus. Yusuf dan sebelas peserta lainnya akhirnya dinyatakan bisa masuk ke SKMA Majalengka dan berhak atas beasiswa pendidikan gratis selama tiga tahun. Lulus dari Ikatan Dinas SKMA Yusuf secara otomatis tercatat sebagai CPNS di Kementerian Kehutanan, baru pada tahun 2001 ia resmi diangkat menjadi PNS.
“Rezeki merupakan salah satu rahasia Allah. Ia tidak bisa dikalkulasi dengan nalar manusia. Seringkali ia bergerak di luar jangkauan nalar. Itulah yang disebut dengan rezeki tidak disangka-sangka. Al-Qur’an mengatakan, 'Wayarzuqhu min haitsu laa yahtasib.'" (QS. al-Thalaq: 3)
“Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Setiap manusia yang terlahir ke dunia sudah dilengkapi dengan rezekinya masing-masing. Oleh karena itu, selayaknyalah kita tidak perlu cemas mengenai rezeki. Persoalan rezeki sudah diatur oleh Allah Swt. Hal penting yang perlu dilakukan adalah sempurnakan ikhtiar, perkuat dengan doa, dan tawakal secara total kepada Allah. Biarlah Allah yang Maha Mengatur rezeki yang menentukan. Insya Allah, jika ikhtiar dan doa kita optimal serta tawakal kita total, kita akan diberikan kelapangan rezeki oleh Allah. Allah akan mengaruniakan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.”
Keberkahan salat Dhuha baginya tak hanya berhenti sampai di situ saja. Yusuf yang melanjutkan kuliah di Universitas Terbuka berhasil meraih gelar S1 tahun 2005. Bahkan saat ini ia tengah sibuk mengejar gelar S2 nya di Institut Pertanian Bogor (IPB) yang merupakan beasiswa dari Rare Planet yakni sebuah Komunitas Pengilhaman Konservasi. System School by Ryset yang Yusuf tempuh mulai Mei 2010 dijadwalkan rampung pada Mei 2012. Jika Berhasil maka gelar S2 pun akan ia dapat dari Univercity Of Texas, Elpaso.