Pengertian Ilahiyat, Nubuwat, Ruhaniyat, dan Sam’iyyat dalam Akidah Islam
Tetapi sebelumnya, apa sih akidah itu? Dari segi lughah atau bahasa, akidah berarti simpul, ikatan, atau perjanjian yang kokoh. Sedangkan dalam istilah, akidah adalah keyakinan yang tersimpul dengan kokoh dalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.
Dalam kitab Majmu’ ar-Rasa’il, akidah adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan ketenteraman jiwa, serta merupakan suatu keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keraguan-keraguan (Syak).
Nah, setelah mengetahui apa itu akidah, kita beralih ke pembahasan utama, yaitu mengenai pengertian dari Ilahiyat, Nubuwat, Ruhaniyat, dan Sam’iyyat yang merupakan bagian dari ruang lingkup Aqidah Islamiyah. Berikut penjelasannya:
1. Ilahiyat
Ilahiyat adalah akidah yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Allah, seperti bagaimana wujudnya Allah, apa saja nama-nama dan sifat Allah, apa saja perbuatan-perbuatan Alah, dan lain sebagainya.
2. Nubuwat
Nubuwat adalah akidah yang membahas tentang segala sesuatau yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembicaraan mengenai kitab-kitab Allah (Kitabullah seperti Taurat, Injil, Zabur dan Al-Qur’an), mukjizat-mukjizat para Nabi, serta mempercayai segala sifat kenabian mereka.
3. Ruhaniyat
Ruhaniyat adalah akidah yang membahas tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik, seperti Malaikat, Jin, Iblis, Setan, Roh dan lain sebagainya. Dan meyakini bahwa wujud mereka itu ada serta meyakini pula bahwa mereka adalah makhluk ciptaan Allah Swt.
4. Sama’iyyat
Sama’iyyat adalah akidah yang membahas tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam’i, yaitu dalil Naqli (Al-Qur’an dan Sunnah), seperti alam barzah, akhirat, neraka, surga, azab kubur, tanda-tanda kiamat, dan lain sebagainya.
Itulah ruang lingkup akidah Islam, atau sistematika dari Aqidah Islamiyah. Tetapi, akidah Islam ternyata juga mencakup Arkanul Iman (rukun-rukun iman), yang merupakan salah satu syarat seseorang bisa dikatakan ber-akidah Islam. Apa saja itu? Berikut penjelasannya:
Pertama, percaya pada Allah, yaitu mempercayai segala sifat-Nya, entah itu sifat wajib, mustahil dan jaiz. Serta mempercayai wujud-Nya yang dapat dibuktikan dengan keteraturan dan keindahan alam semesta ini.
Kedua, percaya tentang alam gaib, yaitu mempercayai alam yang ada di balik alam nyata ini, yang tidak bisa diamati oleh alat indra. Demikian pula makhluk-makhluk Allah yang ada di dalamnya, seperti Malaikat, Jin, Setan, ruh, dan lain sebagainya.
Ketiga, percaya kepada kitab-kitab Allah, yaitu mempercayai bahwa Allah telah menurunkan kitab-kitab-Nya kepada para rasul-rasul-Nya. Dan kitab-kitab tersebut berfungsi sebagai pedoman agar manusia mampu membedakan mana yang baik dan buruk, mana yang hak dan mana yang batil, serta mana yang halal dan mana yang haram.
Keempat, percaya kepada para Nabi dan Rasul yang telah dipilih Allah untuk memberi petunjuk dan bimbingan kepada manusia agar tidak tersesat di jalan yang salah.
Kelima, percaya kepada hari akhir serta peristiwa-peristiwa yang terjadi pada saat itu, seperti hari kebangkitan kubur, yaumul mizan atau hari menimbang amal, serta percaya pula terhadap pahala, siksa, surga dan neraka.
Keenam, percaya kepada qadha dan qadar Allah. Maksudnya adalah kita harus meyakini bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini telah ditentukan serta telah diatur oleh penciptanya, yaitu Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Demikian pembahasan mengenai Ilahiyat, Nubuwat, Ruhaniyat, dan Sam’iyyat serta enam rukun iman yang harus (wajib) kita tanamkan dalam hati. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam