Surat An-Nur: Pokok Kandungan, Manfaat dan Keutamaan
Pokok Kandungan Surat An-Nur
Adapun pokok kandungan Surat An-Nur adalah sebagai berikut:
- Membahas tentang kesaksian lidah dan anggota tubuh atas segala perbuatan pada hari kiamat;
- Menjelaskan bahwa iman menjadi dasar diterimanya suatu amal ibadah;
- Menjelaskan bahwa Allah adalah penguasa langit dan bumi;
- Menceritakan kisah tentang berita bohong terhadap Ummul Mu’minin ‘Aisyah;
Fadhilah dan Khasiat Surat An-Nur
Adapun keutamaan dan manfaat Surat An-Nur adalah sebagai berikut:
Pertama, termasuk Al-Matsani untuk Rasulullah, sebagai pengganti Injil.
Kedua, orang yang membacanya akan memperoleh sepuluh kebaikan sejumlah orang mukmin laki-laki dan perempuan.
Nabi Saw. pernah bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat ini, maka ia memperoleh sepuluh kebaikan sejumlah semua orang mukmin laki-laki dan perempuan.”
Ketiga, sebagai pelindung harta dan keluarga.
Abi Abdullah berkata, “Lindungilah harta dan kemaluan kalian dengan membaca Surat An-Nur, dan lindungilah wanita kalian dengannya pula. Karena sesungguhnya barangsiapa yang membacanya (Surat An-Nur) secara istiqamah setiap hari atau setiap malam, maka ia tidak akan melihat keburukan pada ahli keluarganya hingga ia meninggal. Lalu ketika ia meninggal, maka seribu malaikat akan mengikutinya. Mereka berdoa dan memohon ampunan kepada Allah untuknya, hingga ia dimasukkan ke dalam kuburannya.” (Tsawabul A’mal: 138)
Keempat, obat segala penyakit.
Sebagaimana disampaikan di muka, bahwa ketika seseorang menderita suatu penyakit, selain berusaha dengan pengobatan medis, maka hendaklah ia juga membaca ayat-ayat Al-Qur’an, karena ia juga sebagai obat segala penyakit. Adapun salah satunya adalah Surat An-Nur ayat 16-18. Berikut bacaan ayatnya:
وَلَوْلَآ إِذْ سَمِعْتُمُوهُ قُلْتُم مَّا يَكُونُ لَنَآ أَن نَّتَكَلَّمَ بِهَٰذَا سُبْحَٰنَكَ هَٰذَا بُهْتَٰنٌ عَظِيمٌ
يَعِظُكُمُ ٱللَّهُ أَن تَعُودُوا۟ لِمِثْلِهِۦٓ أَبَدًا إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ
وَيُبَيِّنُ ٱللَّهُ لَكُمُ ٱلْءَايَٰتِ ۚ وَٱللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ
“Dan mengapa kamu tidak berkata, di waktu mendengar berita bohong itu: "Sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini, Maha Suci Engkau (Ya Tuhan kami), ini adalah dusta yang besar. Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman. Dan Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nur ayat 16-18)
Kelima, doa agar terhindar dari melakukan perbuatan zina.
Acaranya yaitu dengan membaca Surat An-Nur ayat 33-34 setiap selesai mendirikan shalat fardhu. Bacaannya yaitu:
وَلْيَسْتَعْفِفِ ٱلَّذِينَ لَا يَجِدُونَ نِكَاحًا حَتَّىٰ يُغْنِيَهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضْلِهِۦ ۗ وَٱلَّذِينَ يَبْتَغُونَ ٱلْكِتَٰبَ مِمَّا مَلَكَتْ أَيْمَٰنُكُمْ فَكَاتِبُوهُمْ إِنْ عَلِمْتُمْ فِيهِمْ خَيْرًا ۖ وَءَاتُوهُم مِّن مَّالِ ٱللَّهِ ٱلَّذِىٓ ءَاتَىٰكُمْ ۚ وَلَا تُكْرِهُوا۟ فَتَيَٰتِكُمْ عَلَى ٱلْبِغَآءِ إِنْ أَرَدْنَ تَحَصُّنًا لِّتَبْتَغُوا۟ عَرَضَ ٱلْحَيَوٰةِ ٱلدُّنْيَا ۚ وَمَن يُكْرِههُّنَّ فَإِنَّ ٱللَّهَ مِنۢ بَعْدِ إِكْرَٰهِهِنَّ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
وَلَقَدْ أَنزَلْنَآ إِلَيْكُمْ ءَايَٰتٍ مُّبَيِّنَٰتٍ وَمَثَلًا مِّنَ ٱلَّذِينَ خَلَوْا۟ مِن قَبْلِكُمْ وَمَوْعِظَةً لِّلْمُتَّقِينَ
“Dan orang-orang yang tidak mampu kawin hendaklah menjaga kesucian (diri)nya, sehingga Allah memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan budak-budak yang kamu miliki yang memginginkan perjanjian, hendaklah kamu buat perjanjian dengan mereka, jika kamu mengetahui ada kebaikan pada mereka, dan berikanlah kepada mereka sebahagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu. Dan janganlah kamu paksa budak-budak wanitamu untuk melakukan pelacuran, sedang mereka sendiri mengingini kesucian, karena kamu hendak mencari keuntungan duniawi. Dan barangsiapa yang memaksa mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (kepada mereka) sesudah mereka dipaksa itu.” (QS. An-Nur ayat 33)
“Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” ( Surat An-Nur ayat 34)
Keenam, mahabbah, rezeki berkah, dan hajat lainnya dikabulkan oleh Allah
Surat An-Nur ayat 35 termasuk ayat serba guna, karena dapat menjadi doa atau wasilah berbagai macam hajat (keperluan). Di antaranya yaitu agar dicintai banyak orang, agar memperoleh rezeki yang berkah, dan berbagai macam keperluannya. Adapun bacaannya ayatnya yaitu:
ٱللَّهُ نُورُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ مَثَلُ نُورِهِۦ كَمِشْكَوٰةٍ فِيهَا مِصْبَاحٌ ۖ ٱلْمِصْبَاحُ فِى زُجَاجَةٍ ۖ ٱلزُّجَاجَةُ كَأَنَّهَا كَوْكَبٌ دُرِّىٌّ يُوقَدُ مِن شَجَرَةٍ مُّبَٰرَكَةٍ زَيْتُونَةٍ لَّا شَرْقِيَّةٍ وَلَا غَرْبِيَّةٍ يَكَادُ زَيْتُهَا يُضِىٓءُ وَلَوْ لَمْ تَمْسَسْهُ نَارٌ ۚ نُّورٌ عَلَىٰ نُورٍ ۗ يَهْدِى ٱللَّهُ لِنُورِهِۦ مَن يَشَآءُ ۚ وَيَضْرِبُ ٱللَّهُ ٱلْأَمْثَٰلَ لِلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ عَلِيمٌ
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. An-Nur ayat 35)
Ketujuh, doa agar terselamat dari perbuatan zalim dan serangan binatang buas.
Barangsiapa yang ingin terhindar dari berbuat zalim dan kezaliman seseorang, serta terhindar dari binatang buas, maka hendaknya ia membaca Surat An-Nur ayat 40. Berikut bacaan ayatnya:
أَوْ كَظُلُمَٰتٍ فِى بَحْرٍ لُّجِّىٍّ يَغْشَىٰهُ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِۦ مَوْجٌ مِّن فَوْقِهِۦ سَحَابٌ ۚ ظُلُمَٰتٌۢ بَعْضُهَا فَوْقَ بَعْضٍ إِذَآ أَخْرَجَ يَدَهُۥ لَمْ يَكَدْ يَرَىٰهَا ۗ وَمَن لَّمْ يَجْعَلِ ٱللَّهُ لَهُۥ نُورًا فَمَا لَهُۥ مِن نُّورٍ
"Atau seperti gelap gulita di lautan yang dalam, yang diliputi oleh ombak, yang di atasnya ombak (pula), di atasnya (lagi) awan; gelap gulita yang tindih-bertindih, apabila dia mengeluarkan tangannya, tiadalah dia dapat melihatnya, (dan) barangsiapa yang tiada diberi cahaya (petunjuk) oleh Allah tiadalah dia mempunyai cahaya sedikit pun." (QS. An-Nur: 40)