Awas! Hindarilah Sikap Meminta-Minta
Setelah Hakim mendengar nasihat dan pesan Rasulullah Saw. itu, ia tidak pernah lagi meminta-minta kepada siapa pun, meski dalam kondisi kekurangan. Dia bertekad untuk mencari rezeki sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
Kelak di hari kiamat wajahnya tinggal tulang
Dalam riwayat lain, Rasulullah Saw. berpesan, “Seorang yang terus-menerus meminta-minta kepada banyak orang, maka pada hari kiamat ia akan datang dengan wajah tinggal tulang, tidak ada daging padanya.”
Meski perbuatan meminta-minta itu tidak dilarang oleh agama, namun harus dilakukan dalam keadaan mendesak dan terpaksa. Misal, orang yang kelaparan meminta makanan untuk mengisi perutnya, karena jika dia tidak makan dengan segera, ia bisa jatuh sakit dan meninggal.
Pesan yang bisa kita ambil dari hadis di atas adalah “tangan di atas lebih baik dari tangan di bawah.” Maksudnya, orang yang memberi lebih baik daripada orang yang meminta-minta. Dalam segala kondisi, usahakan jangan meminta-mita kecuali dalam keadaan yang benar-benar terpaksa.
Satu hal lagi, janganlah tamak. Tamak merupakan sifat selalu merasa kurang atas apa yang telah diberikan Allah kepadanya. Sebagaimana hadis di atas, orang yang temak kelak pada hari kiamat akan datang dengan wajah bertulang, tidak ada daging padanya.
Meminta-minta sama saja menampar diri sendiri
Rasulullah pernah bersabda, "Sesungguhnya meminta-minta adalah suatu tamparan kepada muka sendiri kecuali bila orang itu meminta-minta kepada penguasa atau dalam urusan yang diharuskan untuk meminta-minta" (HR. Tirmidzi)
Ia akan tetap miskin
Dari Abdullah bin Masud ra., ia berkata: dia pernah mendengar Rasulullah bersabda, "Siapa saja yang tertimpa kemiskinan lalu dia meminta pertolongan kepada manusia (dengan mengeluh dan minta-minta), maka kemiskinannya itu tidak akan ditutupi (ditolong). Siapa saja yang tertimpa kemiskinan lalu ia memohon kepada Allah, maka pasti Allah akan memberikan rezeki baginya, baik cepat ataupun lambat." (Shahih Abu Daud: 1452) dan Ash-Shahihah: 2787).
Wallahu A’lam.