9 Kalimat Thayyibah yang Harus Anda Ketahui
Kalimat tayyibah adalah kalimat yang baik dimata Allah, serta kalimat yang dapat berpengaruh pada hati. Kalimat tayyibah secara umum tidaklah membatasi ucapan apapun. Selagi ucapan itu baik di mata Allah, maka ucapan tersebut baik pula di mata manusia.
Salah satu contoh kalimat Tayyibah adalah berdzikir. Berdzikir adalah membaca lafadz-lafadz tertentu dengan maksud mendekatkan diri kepada Allah Swt. Tidak hanya itu saja, lafadz salam, basmalah, tasbih, tahmid, istighfar, dan lain sebagainya, semua adalah termasuk kalimat-kalimat tayyibah.
Baca juga: Tempat Terbaik Untuk Melakukan Dzikir
Apakah ucapan yang baik pasti dinamakan kalimat tayyibah? Tentu saja iya. Kata “tayyibah” sendiri secara bahasa berarti “baik”, jadi apapun ucapannya, selagi itu hal yang baik, maka ia akan termasuk dalam kalimat tayyibah.
Hubungan kalimat tayyibah dengan dzikir
Pembaca yang mulia, pada hakikatnya, semua kebaikan yang diniatkan karena Allah adalah dzikir. Jadi, dapat kita simpulkan bahwa kalimat tayyibah adalah termasuk kategori dzikir, begitu juga sebaliknya, dzikir merupakan salah satu kalimat tayyibah.
Berbicara mengenai dzikir, ada dua pembagian yang harus anda ketahui. Pertama adalah dzikir muqayyad, dan yang kedua adalah dzikir muthlaq. Dzikir muqayyad adalah dzikir yang terkait dengan waktu, tempat dan bilangan tertentu. Sedangkan dzikir muthlaq adalah dzikir yang tidak terikat dengan waktu, tempat dan bilangan tertentu.
Baca juga: Dzikir yang Paling Disukai Allah
Contoh dzikir muqayyad adalah dzikir setelah shalat. Setelah shalat, kita disunnahkan membaca dzikir atau wiridan. Dan wirid inilah yang merupakan bagian dari dzikir atau kalimat tayyibah. Dikatakan dzikir muqayyad karena letak dzikirnya sudah ada ketentuannya, yaitu setelah shalat.
Contoh dzikir muthlak adalah dzikir-dzikir yang biasa kita ucapkan untuk menyibukkan diri dalam mengingat Allah. Contoh kalimat tasbih, tahmid, takbir, tahlil, hauqalah, hasballah, shalawat, dan membaca Al-Qur’an.
Dan pada kesempatan kali ini, kami ingin menjelaskan mengenai dzikir muthlak atau kalimat tayyibah yang statusnya dijadikan dzikir muthlak bagi kalangan ulama terdahulu:
1. Tasbih
Kalimat Tasbih adalah Subhanallah (سبØان الله), yaitu kalimat yang sangatlah luar biasa. Terkandung berjuta-juta makna di dalamnya. Kita sering mengucapkan kalimat tasbih tanpa mengetahui kedalaman maknanya. Ia terucap secara spontan jika ada sesuatu yang mengagumkan, kejadian yang tidak sesuai dengan fitrah manusia atau melihat sesuatu yang indah yang luar biasa.
2. Tahmid
Bacaan Tahmid adalah Alhamdulillah (الØمد لله), sebuah kalimat yang sangat ringan bagi lidah, tapi kedalaman maknanya melebihi dalamnya lautan yang paling dalam, Berat timbangannya di Mizan (penimbangan amal) dan sangat disukai oleh Allah yang Maha Rahman.
Merujuk dari beberapa dari beberapa redaksi hadis, kalimat tahmid disunnahkan dibaca ketika :
- Mendapatkan kenikmatan atau kebahagiaan;
- Ketika melihat orang lain selamat dari musibah;
- Ketika melihat sesuatu yang disukai;
- Ketika mengerjakan shalat;
- Dibaca ketika mengawali doa;
- Dibaca setelah makan dan minum;
- Setelah selesai mengerjakan suatu pekerjaan;
- Ketika dihadapkan pada suatu keadaan yang mendukung.
Ucapan Hamdalah mengisyaratkan bahwa manusia tidak punya kemampuan sedikitpun untuk menghitung nikmat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah diberikan kepada kita karena nikmat itu semua diluar dari perhitungan matematis.
3. Takbir
Bacaan Takbir adalah Allahuakbar (الله أكبر ), yaitu sebuah kalimat yang kita ucapkan ketika kita melihat sesuatu yang luar biasa, kejadian yang menurut kita mustahil terjadi. Kalimat takbir mengisyaratkan ke-Mahabesar-an Allah Swt. Takbir menyiratkan lautan makna yang tidak bertepi.
4. Tahlil
Tahlil merupakan kumpulan bacaan-bacaan dzikir khusus yang salah satunya adalah kalimat tauhid, yaitu kalimat Lailahaillallah (لا إله إلا الله) serta kalimat syahadat (Ø£َØ´ْÙ‡َدُ Ø£َÙ†ْ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡َ Ø¥ِÙ„َّا اللهُ ÙˆَØ£َØ´ْÙ‡َدُ Ø£َÙ†َّ Ù…ُØَÙ…َّدًا رَسُÙˆْÙ„ُ اللهِ ) yang merupakan asas dari lima rukun Islam dan juga seluruh inti dari landasan ajaran Islam.
Kalimat tahlil merupakan bacaan dzikir yang menurut syariat Islam memiliki nilai terbesar dan paling utama. Dzikir ini biasa diamalkan oleh masyarakat Islam nusantara di dalam acara-acara khusus pada acara keagamaan, seperti pengajian, siraman rohani, selamatan, dan saat ziarah kubur.
5. Hauqolah
Kalimat hauqolah adalah La haula wala quwwata illa billahil aliyil adzim (لاØول ولا قوة الا بالله العلي العظيم) yang memiliki arti “tiada daya dan tiada kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Swt.” Manusia adalah makhluk yang lemah. Sejak dilahirkan tidak mengetahui apa-apa, tidak punya kekuatan sama sekali, kemudian Allah memberikan pendengaran, penglihatan dan kekuatan. Sungguh manusia amat lemah tanpa bantuan dari Allah Swt. Ucapan hauqolah merupakan refleksi pengakuan dari ketidakberdayaan manusia dalam melakukan semua hal. Jika manusia bisa melakukan sesuatu pekerjaan, kekuatan yang ia miliki semata-mata berasal dari Allah.
6. Sholawat
Sholawat merupakan pujian kepada Rasulullah SAW yang diberikan langsung oleh Allah Swt., kemudian diperintahkan kepada hamba-Nya. Berbeda dengan salat, zakat dan Haji, Allah memerintahkan membaca shalawat dengan memulainya sendiri terlebih dahulu, baru kemudian menyuruh kita untuk melakukannya. Ini menunjukkan betapa besarnya kedudukan shalawat diantara amalan-amalan yang lain.
Salah satu contoh bacaan Sholawat adalah Allahumma sholli ala sayyidina muhammad wa ala ali sayyidina muhammad (اَللَّÙ‡ُÙ…َّ صَÙ„ِّ عَÙ„ٰÙ‰ سَÙŠِّدِÙ†َا Ù…ُØَÙ…َّدٍ ÙˆَعَÙ„ٰÙ‰ اٰÙ„ِ سَÙŠِّدِÙ†َا Ù…ُØَÙ…َّدٍ). Orang-orang bershalawat 1 kali kepada Nabi akan mendapatkan 10 Rahmat. Rahmat Allah kepada manusia banyak macamnya. Kita mampu menyelesaikan permasalahan, itu bagian dari Rahmat. Mendapatkan rezeki, doa terkabul atau lepas dari kesulitan dan hal-hal lain, itu baru ganjaran untuk 1 sholawat. Lalu, bagaimana jika lebih dari satu kali kita membaca shalawat? Maka tentu rahmat Allah lebih banyak lagi diturunkan kepada kita.
7. Hasbunallah
Bacaan Hasbunallah adalah Hasbunallah Wanikmal Wakil (ØَسْبُÙ†َا اللّÙ‡ُ ÙˆَÙ†ِعْÙ…َ الْÙˆَÙƒِيلُ), merupakan sebuah dzikir yang sederhana, namun mengandung makna yang sangat luar biasa. Artinya adalah “Cukuplah Allah menjadi menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong.” Ini menandakan bahwa seorang hamba hanya pasrah kepada Allah dan menjadikannya sebagai tempat bersandar.
8. Membaca Al-Qur'an
Membaca Al-Qur'an juga merupakan amalan dzikir yang paling mulia. Allah memberikan banyak pilihan kepada kita untuk mencari rahmat-Nya. Jika tidak bisa melakukan suatu amalan untuk meraihnya, kita bisa memilih amalan membaca Al-Qur'an. Membaca Al-Qur'an memiliki keutamaan yang sangat banyak. Barangsiapa yang membiasakan membaca Al-Qur'an setiap saat, maka Allah akan menjadikan keluarganya lapang. Dan barang siapa tidak melazimkan membaca Al-Qur'an, maka menjadi sempit kehidupan keluarganya.
9. Istirja’
Kalimat istirja berbunyi innalillahi wa inna ilaihi rojiun (Ø¥ِÙ†َّا Ù„ِÙ„َّٰÙ‡ِ ÙˆَØ¥ِÙ†َّا Ø¥ِÙ„َÙŠْÙ‡ِ رَاجِعُونَ ). Bacaan istirja dianjurkan ketika kita ditimpa musibah, baik rasa takut, kelaparan, kekurangan harta, kekurangan buah-buah, kematian dan cobaan lainnya. Ucapan Istirja’ mengandung makna pengembalian kita kepada Allah. Karena kita semua adalah hamba Allah Swt.
Penghayatan yang mendalam terhadap kalimat istirja ini menjadikan kita orang-orang yang ikhlas dalam menerima takdir Allah Swt. Pernyataan innalillahi wa inna ilaihi rojiun meyakinkan kita bahwa kita semua milik Allah. Kita adalah dalam kekuasaan-Nya. Allah yang memiliki kita.