Doa Ziarah Kubur Lengkap Sesuai Sunnah (Arab dan Latin)
Abusyuja.com_Ziarah kubur merupakan salah satu kesunnahan dalam Islam. Selain untuk mengingat kematian, ziarah kubur juga akan mengingatkan kita pada urusan akhirat dan rehat sejenak dari urusan duniawi. Tujuan ziarah kubur adalah untuk mendoakan orang-orang yang kita cintai, orang-orang yang kita sayangi yang telah kembali kepada Allah Swt.
Pada kesempatan kali ini, kami akan memaparkan doa-doa yang berkaitan dengan ziarah kubur lengkap dengan arab, latin dan terjemahnya. Baik doa versi panjang maupun versi pendeknya (singkat). Dan tentunya sesuai sunnah Nabi Saw. berikut penjelasannya:
Dari Siti Aisyah ra., beliau menceritakan, “Apabila Rasulullah Saw. berada pada malam giliran Siti Aisyah ra., beliau acapkali (sering) keluar di akhir malam menuju ke Baqi’ul Gharqad (pemakaman), lalu beliau mengucapkan doa :
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤمِنينَ
وأَتَاكُمْ ما تُوعَدُونَ
غَداً مُؤَجَّلُونَ
وإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لأَهْلِ بَقِيعِ الغَرْقَدِ
Latin: Assalaamu ‘alaikum daara qaumim mu’miniin, wa-ataakum maa tuu ‘aduun,ghadan mu-ajjaluun, wa inna insyaa allahu bikum laahiquun, allahummaghfir li-ahli baqii’il gharqadi.
Artinya: “Semoga keselamatan terlimpah untuk kalian, wahai kaum mukmin yang menghuni rumah (kuburan) ini. aku datang kepada kalian apa yang dijanjikan kepada kalian besok dengan segera; dan sesungguhnya kami, insya Allah, pasti menyusul kelian. Ya Allah, beri ampunilah kepada ahli Baqai’ul Gharqad.” (HR. Muslim)
Dari Siti Aisyah ra., bahwa ia pernah bertanya, “ Rasulullah, apakah yang aku ucapkan (bila ziarah kubur)?” Nabi Saw. menjawab:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أهْلَ الدِّيَارِ
مِنَ الـمُؤْمِنِينَ، والـمُسْلِمِينَ
وَيَرْحَمُ اللَّهُ الـمُستَقْدِمينَ مِنَّا والـمُستأخِرينَ
وَإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ
Latin: Assalaamu ‘alaikum ahliddiyaari, minal mu’miniina wal muslimiin, wayarhamullahul mustaqdimiina minkum wa minnaa wal musta’khiriin, wa innaa insyaa allahu bikum laahiquun.
Artinya: “Semoga keslamatan terlimpah kepada ahli kubur dari kalangan kaum mukmin dan muslim. Semoga Allah merahmati orang-orang yang terdahulu dari kalian dan kami serta orang-orang terkemudian (dari kalian). Sesungguhnya kami insya Allah, benar-benar akan menyusul kalian.” (HR. Muslim)
Dari Abu Hurairah ra. yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. keluar menuju ke kuburan, lalu mengucapkan doa berikut:
السَّلامُ عَلَيْكُمْ دَارَ قَوْمٍ مُؤمِنينَ
وَإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاحِقُونَ
Latin: Assalaamu‘alaikum daara qaumin mu’miniin, wa innaa insyaa allahhu bikum laahiquun.
Artinya: “ Semoga keselamatan terlimpah pada kalian, wahai penghuni kuburan dari kaum mukmin; dan insya Allah kami akan menyusul kalian.” (HR. Abu Daud, Nasa’i dan Ibnu Majah. Hadis ini berpredikat shahih)
Dari Ibnu Abbas ra., beliau menceritakan, Rasulullah Saw. melewati kuburan Madinah, lalu beliau menghadapkan wajahnya ke arah kuburan mereka, lalu berdoa :
السَّلامُ عَلَيْكُمْ يا أَهْلَ القُبُورِ
يَغْفِرُ اللَّهُ لَنا وَلَكُمْ
أَنْتُم سَلَفُنا ونحْنُ بالأَثَرِ
Latin: Assalaamu’alaikum yaa ahlal qubuur, yaghfirullahu lanaa walakum, wantum salafunaa wanahnu bilatsari.
Artinya: “Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian wahai ahli kubur. Semoga Allah mengamupni kami dan kalian, kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian.” (HR. Tirmidzi. Beliau mengatakan predikat hadis ini Hasan)
Dari Buraidah ra., beliau menceritakan, Nabi Saw. mengajarkan kepada mereka apabila mereka keluar menuju kuburan, hendaknya mereka mengatakan:
السَّلامُ عَلَيكُمْ أَهْل الدِّيارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ
وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لاَحِقُونَ
أَسْأَلُ اللَّه لَنَا وَلَكُمُ العافِيَةَ
Latin: Assalaamu’alaikum ahladdiyaari minalmu’miniin, wainnaa insya Allahu bikum laahiquun, as-alullaha lanaa walakumul ‘aafiyah.
Artinya: “Semoga keselamatan terlimpah kepada kalian, wahai kaum mukmin penghuni kuburan ini. Sesungguhnya kami, insya Allah akan benar-benar menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian.” (HR. Muslim)
Sedangkan dalam versi riwayat Imam Nasa’i dan Ibnu Majah, sesudah lafadz لاَحِقُونَ di tambah أنتم لنا فرَطٌ ونحنُ لَكم تبَعٌ (Kalian adalah pendahulu kami, dan kami akan mengikuti kalian).
Dari Siti Aisyah ra., beliau menceritakan, Nabi mendatangi Baqi’ (pemakaman), lalu beliau berdoa :
السَّلامُ عليكم دارَ قومٍ مُؤمنينَ
وإنَّا بكم لَاحقونَ
اللَّهُمَّ لا تَحْرِمْنا أجْرَهم
ولا تُضِلَّنا بعدَهم
Latin: Assalamu’alaikum daara qaumin mu’miniin, wa innaa bikum laahiquun. Allahumma laa tahrimnaa ajrahum, walaa tudhillanaa ba’dahum.
Artinya: “Semoga keselamatan terlimpahkan kepada kalian, wahai penghuni kuburan ini dan kaum mukmin. Kalian adalah orang-orang yang mendahului kami, dan sesungguhnya kami akan menyusul kalian. Ya Allah, janganlah Engkau menghalangi kami akan pahala mereka dan janganlah Engkau menyesatkan kali sesudah mereka. (Hadis ini berpredikat Hasan)
Orang yang ziarah kubur disunnahkan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan dzikir serta berdoa untuk ahli kubur yang dimaksud dan semua kaum muslim yang telah mati. Disunnahkan memperbanyak ziarah serta berhenti di dekat kuburan ahli kebaikan dan keutamaan seperti para ulama, para wali dan para Nabi.
Adab Ziarah Kubur
- Memakai pakaian yang sopan dan menutup aurat
- Tidak menduduki kuburan orang lain, apalagi melangkahi kuburan orang lain
- Tidak membawa makanan dan minuman
- Tidak ramai, bercanda atau bergurau
- Disunnahkan membawa bunga dan air
- Membersihkan makam atau mencabuti rumput-rumput yang tumbuh di sekitar kuburan
- Berdoa dengan suara lirih agar tidak mengganggu peziarah lain
- Bermuhasabah (introspeksi atau koreksi terhadap diri sendiri) ketika selesai berdoa
- Tidak berkata-kata kotor apa lagi menghina atau ghibah terhadap orang lain
Apa saja yang dibaca ketika berziarah?
- Membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas dan Al-Mu'awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas). Bersumber dari fatwa Imam Ahmad (Musthafa as-Suyuthi ar-Rahibani, Muthalib Uli an-Nuha, V/9)
- Membaca awal dan akhir surat Al-Baqarah. Bersumber dari hadis Hasan riwayat At-Thabrani (Al-Haitami, Majma' az-Zawaid, III/66)
- Membaca surat Yasin (Ijma' Ulama)
- Membaca kalimat-kalimat dzikir (Ijma' Ulama termasuk Ibnu Taimiyah)