10 Sunnah Wudhu dan Dalilnya

10 Sunnah Wudhu dan Dalilnya -Sunnah Wudhu adalah gerakan-gerakan yang dianjurkan pada saat wudhu, tetapi tidak termasuk dalam hukum fardhu, melainkan hanya sebuah kesunnahan yang boleh kita lakukan dan juga boleh kita tinggalkan.

Jadi ada perbedaan hukum ketika kita mengaitkan topik sunnah wudhu dengan fardhu wudhu.

Alasannya adalah karena dua topik tersebut sangatlah berbeda meskipun masih dalam satu kegiatan atau aktivitas.

Tetapi tetap saja kita tidak boleh menyikapi bahwa gerakan-gerakan sunnah wudhu “harus” kita lakukan seperti halnya fardhunya wudhu.

10 Sunnah Wudhu dan Dalilnya

Meskipun ada kebaikan di dalam melakukan sunnah, tetapi kita juga harus berhati-hati menyikapi hukum sunnah gerakan tersebut.

Contoh: Mungkin masih banyak dari kita yang menganggap membasuh telinga hukumnya wajib ketika wudhu?

Atau menganggap bahwa membasuh kaki “harus” sampai lutut?

Itulah sebagian kecil tentang pola pikir yang salah.

Tapi mohon maaf, saya tidak menyalahkan gerakkan sunnahnya, melainkan ada sebuah kekurangan dalam memahami mana yang bagian sunnah dan mana yang bagian fardhu.

Itulah pentingnya memahami mana yang sunnah dan mana yang wajib.

Hal ini bertujuan untuk menjaga agar kita tidak salah paham tentang status hukum wudhu kita.

Kami di sini tidak ingin membahas panjang lebar mengenai fardhunya wudhu karena hal tersebut sudah pernah kami bahas di dalam artikel khusus mengenai rukun-rukun wudhu :

Baca Juga : 6 Rukun Wudhu yang Wajib Kita Ketahui

Dan kami akan fokuskan pembahasan mengenai sunnah-sunnah wudhu lengkap beserta penjelasannya.

Dalil Tentang Sunnah Wudhu

Untuk dalilnya hampir di setiap kita fiqih membahasnya, dan yang akan kami paparkan adalah penjelasan dalam kita yang masyhur pada masanya, yaitu Matan At-Taqrib Karya dari  Syekh Abu Syuja’ Al-Asfahani yang merupakan cikal bakal atas penamaan blog Abu Syuja ini.

dalil sunah wudhu

Dari dalil di atas bisa kita simpulkan bahwa sunnah wudhu ada Sepuluh, berikut penjelasannya lengkap.

10 Sunnah Wudhu

1. Membaca Bismillah

Sunnah wudhu yang pertama adalah membaca bismillah.

Minimal bacaan Bismillah adalah “Bismillah..” Sedangkan yang sempurna adalah “Bismillahirrahmaanirrahim…”.

Bahkan di dalam kitab Fathul Mu’in di jelaskan bahwa sebelum membaca bismillah ada anjuran untuk membaca ta’awud dan dua kalimat syahadat.

dalil sunah wudhu

Bagaimana jika kita lupa membaca bismillah di awal wudhu?

Jawab : Kita tetap mendapatkan kesunnahan membaca bismillah di tengah-tengah wudhu.

Dan ketika wudhu sudah usai kita sudah tidak mendapatkan kesunahan lagi membaca bismillah.

Sebenarnya tidak hanya Wudhu yang ada anjuran membaca bismillah.

Ada banyak kegiatan-kegiatan yang ada anjuran membaca bismillah seperti makan, minum, membaca, menyembelih binatang, dan lain sebagainya.

2. Membasuh Kedua Telapak Tangan

Sunnah wudhu yang kedua adalah membasuh kedua telapak tangan.

Untuk batasnya adalah sampai pergelangan tangan.

Tidak ada batasan apakah sebelumnya tangan harus kotor.

Meskipun tangan sudah bersih sekali pun kita tetap mendapatkan kesunahan membasuh tangan.

Karena kesunnahan ini berasal dari ittiba‘ kepada Rasulullah Saw.

3. Berkumur & Bersiwak

Sunnah yang ketiga adalah berkumur, bahkan ada hadist shahih yang berbunyi ” Kalau bukan saya yang memberatkan umatku, pastilah saya sudah perintahkan (mereka) untuk bersiwak pada setiap wudhu“.

Jika tidak sempat bersiwak karena ada halangan, anda masih mendapatkan kesunahan untuk melakukan kumur, yaitu membersihkan mulut dengan cara menggerak-gerakkan air didalamnya.

Dan kita juga dapat kesunahan untuk membersihkan sisa-sisa makanan yang terselit di sela-sela gigi.

Baca Juga : Keutamaan Bersiwak dalam Islam

4. Menghirup Air Kedalam Hidung

Sunnah wudhu yang ke empat adalah menghirup air kedalam hidung yaitu memasukkan air ke dalam hidung hingga pangkal hidung lalu mengeluarkannya lagi.

Mengenai cara pengeluaran air tidak ada ketentuan yang pasti.

Tetapi yang terpenting di sini kita tidak boleh berlebihan dalam memasukkan air hingga membahayakan diri kita sendiri.

5. Mengusap Bagian Luar & Dalam Telinga

Sunnah wudhu yang kelima adalah mengusap telinga, entah bagian luar maupun dalam.

Ingat, kita cukup mengusap tidak mengaliri air ke telinga karena hal tersebut dapat membahayakan diri kita.

Mengenai sunnah membasuh telinga ada satu hal yang sering orang lain ungkit, yaitu membasuh leher.

Di dalam fiqih tidak ada kesunnahan dalam membasuh leher.

Bahkan di kitab Fathul Mu’in Imam Nawawi berpendapat bahwa hadis tentang dalil mengusap leher adalah palsu.

6. Membersihkan Sela-Sela Jenggot yang Tebal

Sunnah wudhu yang ke enam adalah membersihkan sela-sela jenggot yang tebal.

Adapun cara yang terbaik adalah membasahi bagian bawah jenggot menggunakan jari-jari tangan kanan menggunakan air di dalam wadah khusus.

Jika jenggot tidak lebat (kulit dasar terlihat), maka poin ini akan mengalih menjadi wajib.

Kesimpulannya apabila jenggot tipis hukum membasuh jenggot adalah wajib, dan apabila jenggot tebal hukumnya sunnah.

7. Membersihkan Sela-Sela Jari Tangan & Kaki

Sunnah yang ke tujuh adalah membersihkan sela-sela angan dan kaki.

Caranya dengan menggosok sela-sela jari tangan dan kaki menggunakan air yang mengalir.

Sedangkan cara yang paling baik adalah dengan menggosok jari kaki dari bawah menggunakan menggunakan tangan kiri, mulai dari jari kelingking kaki kanan hingga jari kelingking kaki kiri.

10 Sunnah Wudhu dan Dalilnya

8. Mendahulukan Anggota Kanan & Mengakhirkan Anggota Kiri

Sunnah wudhu yang ke delapan adalah taqdimul yumna alalyusra, yaitu mendahulukan kanan dan mengakhirkan yang kiri.

Hal ini berlaku untuk semua jenis basuhan, entah yang sunnah maupun fardhu. Dan gerakan yang paling baik adalah dengan selang-seling, atau kanan, kiri,kanan, kiri, kanan, kiri.

9. Mengulangi Basuhan Sebanyak Tiga Kali

Sunnah wudhu yang nomor sembilan adalah tastlist atau mengulangi basuhan tiga kali.

Hal ini juga berlaku untuk semua basuhan entah fardhu maupun sunnah.

Cara praktiknya sama dengan poin sunnah nomor delapan, yaitu gerakan membasuh kanan dan kiri secara selang-seling sebanyak tiga kali.

10. Berturut-Turut Atau Bersambung

Dan sunnah wudhu yang terakhir adalah berturut turut atau bersambung.

Maksud bersambung disini adalah pembasuhan anggota satu dengan anggota lain tidak terpisah terlalu lama.

Bagi Anda yang dalam keadaan sehat hendaklah bersegera membasuh anggota kedua sebelum anggota pertama mengering.

Untuk penyandang penyakit beser, istihadhah dan diare, Poin kesepuluh ini akan berubah hukumnya  menjadi wajib.

Itulah pembahasan mengenai 10 Sunnah Wudhu dan Dalilnya. Semoga apa yang kami sampaikan bermanfaat. Wallahu A’lam

Tagged with:
dalilsunahwudu
You might also like
Dahsyat! Inilah Manfaat Wudhu untuk Kesehatan

Dahsyat! Inilah Manfaat Wudhu untuk Kesehatan

Tata-Cara dan Niat Mandi Wajib Puasa Ramadhan Arab dan Latin

Tata-Cara dan Niat Mandi Wajib Puasa Ramadhan Arab dan Latin

Simak Yuk! Tata Cara Wudhu dan Doanya Sesuai Sunnah

Simak Yuk! Tata Cara Wudhu dan Doanya Sesuai Sunnah

Hal yang Menyebabkan Hadas Kecil dan Cara Menyucikannya

Hal yang Menyebabkan Hadas Kecil dan Cara Menyucikannya

Niat Wudunya Wanita Mustahadhah Arab, Latin, dan Artinya

Niat Wudunya Wanita Mustahadhah Arab, Latin, dan Artinya

Hanya Punya Air Satu Gayung, Bagaimana Cara Wudunya?

Hanya Punya Air Satu Gayung, Bagaimana Cara Wudunya?