10 Sunnah Mandi Wajib – Mandi Wajib adalah proses membersihkan diri dari hadas besar dengan cara meratakan air dari ujung rambut sampai ujung kaki.
Di dalam mandi wajib ada beberapa kesunnahan yang perlu anda ketahui.
Tapi sebelumnya jika Anda belum terlalu mengenal apa itu mandi wajib, silakan kunjungi artikel di bawah ini :
Baca Juga : Tata Cara Mandi Wajib yang Benar Beserta Penjelasannya Lengkap
Jika sudah, kita lanjtutkan pembahasan mengenai sunnah-sunnah mandi wajib beserta penjelasannya lengkap.
Tidak cuma wudhu saja, membaca bismillah juga salah satu dari kesunnahan mandi wajib.
Adapun minimal bacaan bismillah adalah “Bismillah“, sedangkan yang paling baik adalah “Bismillahirrahmaanirrahim“.
Selain mandi dan wudhu ada beberapa hal lain yang ada kesunahan membaca bismillah di dalamnya, di antaranya yaitu : Sebelum tayamum, membaca Al-Qur’an, Makan, Minum, dan masih banyak lagi.
Sunnah mandi yang kedua adalah membersihkan kotoran dari tubuh kita.
Entah kotoran yang najis maupun yang suci, sunah hukumnya membersihkannya terlebih dahulu dengan cara menggosok-gosok dan membersihkannya dengan air.
Misalnya, lendir di hidung, mani, madzi, wadzi, dan lain sebagainya.
Sunnah mandi yang ketiga adalah Kencing sebelum mandi.
Salah satu penyebab wajib mandi adalah keluarnya mani, dari kencing itulah sisa-sisa mani di dalam kemaluan bisa ikut keluar.
Sunnah mandi yang keempat adalah melakukan wudhu dengan sempurna, dan berwudhu di sini tidak ada alasan mengenai hukumnya karena semua di kembalikan kepada Ittiba‘ Rasulullah Saw.
Sunah pula dalam wudhu tersebut untuk melakukan sunnah-sunnah wudhu seperti berkumur, membersihkan hidung dan lain-lain.
Baca Juga : 10 Sunnah Wudhu dan Dalilnya
Jadi kita ada kesunahan untuk selalu menjaga kesucian hadas kecil saat mandi.
Apabila di tengah-tengah mandi kita mengeluarkan hadas, maka kita tetap mendapatkan kesunahan untuk melakukan wudhu lagi.
Apabila ia batal lagi pada saat mandi telah usai, ia tetap wajib wudhu untuk mensucikan diri dari hadas kecil.
Sunnah yang keenam adalah menggosok anggota tubuh yang dialiri air, seperti ketiak, daun telinga, lubang pusar dan lain-lain.
Hal ini bertujuan untuk meratakan air ke seluruh tubuh yang memang menjadi rukun sahnya mandi.
Sunnah yang ketujuh adalah menggosok bagian-bagian tubuh yang masih bisa kita raba dengan tangan.
Misalnya, lubang hidung, lubang telinga, lubang dubur, dan lain sebagainya.
Hal ini berlaku untuk semua basuhan dan gosokan.
Apabila menggunakan air mengalir kita cukup mengulangi basuhan sebanyak tiga kali.
Sedangkan apabila kita mandi di sungai, kolam renang, kita cukup mengusap-usap bagian anggota saja dengan tangan.
Di dalam Kitab Fathul Mu’in ada penjelasan bahwa menghadap kiblat merupakan kesunnahan mandi.
Selain menghadap kiblat, di kitab juga ada penjelasan bahwa sunah hukumnya untuk tidak berbicara saat mandi, kecuali jika ada perlu, dan tidak menyeka air ketika tidak ada uzur.
Sunnah yang terakhir adalah tidak mandi atau wudhu di tempat yang tidak mengalir dan tidak bertambah
Misalnya Air Telaga yang tidak mengalir dan tidak bisa semakin banyak.
Dan berikut beberapa ketentuan yang berkaitan dengan mandi :
Boleh hukumnya menggabungkan dua niat mandi seperti mandi junub dan mandi sunnah seperti mandi di hari Jumat.
Tetapi yang paling utama, alangkah baiknya jika kita memisah dua aktivitas tersebut.
Dan pada saat mandi kita boleh telanjang di tempat yang sepi atau di hadapan orang yang boleh melihat aurat kita seperti istri/suami.
Tetapi apabila telanjang di hadapan orang lain hukumnya haram.
Itulah pembahasan mengenai 10 Sunnah Mandi Wajib Setelah Junub atau Haid. Jika masih ada pertanyaan silahkan tinggalkan di kolom komentar. Cukup sekian dari kami kurang lebihnya mohon maaf. Semoga bermanfaat. Wallahu A’lam